Besok, Presiden Joko Widodo Jalani Vaksinasi Corona Pertama di Indonesia

Karla Farhana diperbarui 12 Jan 2021, 20:09 WIB

Fimela.com, Jakarta Presiden Joko Widodo, akrab disapa Jokowi akan mendapatkan Vaksin Corona pertama di Indonesia, pada Rabu (13/1/21) pagi. Antara News menulis, jadwal vaksinasi Jokowi ini tertuang dalam keterangan pers yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. 

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden," kata Bey kepada Antara News.

Menurut laporan dari Liputan6, Jokowi akan menerima suntikan vaksin Corona asal Cina, Sinovac. Bey menambahkan, kini Sekretariat Presiden tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Mereka sedang mempersiapkan tata cara vaksinasi Jokowi. Proses penyuntikan vaksin akan disiarkan secara langsung (live streaming). 

"Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok."

Sedangkan, tulis Liputan6, lokasi penyuntikan vaksin untuk Jokowi belum diumumkan. Sebelumnya, Jokowi sudah mengumumkan kesediaannya untuk mendapatkan vaksin Corona pertama di Indonesia jika segala syarat terpenuhi. 

2 dari 3 halaman

15 Juta Bahan Baku Sinovac Tiba di Tanah Air

Ilustrasi vaksin corona | pexels.com/@rethaferguson

Sementara itu, Liputan6 mewartakan, sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Sinovac asal Cina, Sinovac (tahap 3), tiba di Tanah air pada Selasa (12/1/21) pukul 12.30 WIB. Bahan baku vaksin tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

 

Sebelumnya, Indonesia telah menerima vaksin Sinovac tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020. Kemudian, tahap dua datang sebanyak 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin yang baru tiba tidak bisa langsung digunakan. Bahan baku vaksin ini akan diproses menjadi vaksin siap pakai. 

"Sehingga nanti pada awal Februari 2021, kita sudah punya 12 juta vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi dari (target) 15 juta," kata Budi, dikutip dari Liputan6. 

#elevate women

3 dari 3 halaman

Simak Video Ini