Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela mungkin telah menemukan pasangan yang cocok dan sedang direncanakan. Kekhawatiran tentang pasanganmu muncul, sekarang, dirimu tidak yakin tentang masa depan dan pertunanganmu. Tetapi ada tindakan pencegahan yang harus diambil untuk memastikan dirimu telah menemukan pasangan hidup terbaik. Beberapa topik perlu dibicarakan sebelum pernikahan itu terjadi bersama dengan pasangan. Mengetahui masalah-masalah sebelum menikah dapat menghasilan kemitraan jangka panjang yang penuh kasih. Berikut ini adalah beberapa topik pembicaraan yang perlu dilakukan sebelum menikah.
Kenali Kelebihan dan Kekurangan Pasangan
Secara umum, orang yang sudah menikah memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Selain itu, orang yang menikmati aktivitas fisik, seperti olahraga, cenderung menemukan satu sama lain dalam perkawinan. Beberapa orang lebih menyukai lingkungan sosial yang berkembang, seperti suasana pesta, sementara yang lain lebih suka membaca buku. Sadarilah kemampuan pasangan masa depanmu. Hal-hal yang disukai seseorang sebelum dirimu menikah akan menjadi beberapa kegiatan yang sama yang dia ingin ikuti nanti karena kemampuan sosial, fisik, dan mental individu
Capai Tujuan Pribadi Sebelum Menikah
Berusahalah untuk mencapai tujuanmu sebelum menjadi pasangan. Misalnya, dirimu mungkin menginginkan gelar tertentu. Menunggu hingga setelah pernikahan untuk mengejar impian bisa menimbulkan konflik jika pasangan tidak mendukung. Selain itu, aspirasi profesional harus ditangani sebelum menikah. Singkatnya, pasanganmu seharusnya tidak menjadi alasan untuk gagal mencapai tujuan pribadi atau karier. Ketidaksepakatan dapat muncul jika dirimu belum menangani ambisi pribadi ini.
Diskusikan Arti Komitmen
Setiap orang tidak menunjukkan kesetiaan dan pengabdian yang sama. Dedikasi dapat berarti hal yang berbeda bagi individu yang berbeda. Pastikan untuk mendiskusikan apakah hubungan pernikahanmu akan lebih terbuka atau monogami. Kegagalan untuk mengatasi kesulitan komitmen sebelum menikah dapat menyebabkan kecemburuan dan kebencian.
Bicarakan Tentang Ekspetasi Pernikahan
Kita semua memiliki pandangan tentang pernikahan, dan pendapat itu bisa berbenturan. Pahamilah tunanganmu tidak akan berubah hanya karena sumpah pernikahan dipertukarkan. Misalnya, jika seseorang melakukan aktivitas yang merusak, perkawinan tidak akan langsung mengubah perilaku tersebut. Seorang individu harus menginvestasikan waktu dan bekerja untuk mengembangkan perilaku dan sikap baru. Namun, kejujuran, kepercayaan, keintiman fisik, dan komunikasi yang baik adalah harapan yang wajar untuk pasangan mana pun di tahap awal dan selama pernikahan.
Kaji Kesadaran Emosional
Tingkat berbagi emosional antara dua orang adalah sinyal tentang persiapan menjadi pasangan. Kebahagiaan perkawinan tidak dapat diperoleh jika salah satu pasangannya egois. Tak pelak, tindakan tanpa pamrih biasa terjadi di antara pasangan yang sudah menikah. Seorang suami atau istri harus dapat merangkul kegembiraan dan mendukung selama tragedi. Begitu pula, pasangan harus bisa berkomunikasi secara terbuka tanpa ancaman.
Amati Interaksi Keluarga
Perhatikan apakah dirimu disambut hangat oleh calon mertua. Perselisihan mungkin terjadi antara dua keluarga atau kerabat dan calon pasangan. Perhatikan bagaimana pasanganmu memperlakukan orang tua dan saudara kandungnya. Tentukan apakah dirimu akan menerima perilaku negatif dari anggota keluarga dan bicarakan dengan tunanganmu.
Ketahui Situasi Keuanganmu
Salah mengelola uang dapat merusak pernikahan, temukan apakah pasanganmu memiliki jumlah hutang yang sangat besar. Cari tahu apa saja anggaran yang digunakan untuk pengeluaran harian. Tanyakan apakah ada rekening tabungan atau rencana pensiun. Carilah indikator keuangan lain dari fokus pola pikir di tahun-tahun mendatang. Perhatikan apakah kartu kredit sering digunakan untuk membeli barang mahal. Catat apakah tagihan dibayar tepat waktu, dan tanyakan tentang perlindungan asuransi.
Mungkin beberapa hal terlihat sensitif, namun beberapa hal di atas perlu untuk dibicarakan sebelum menikah.
Cek Video di Bawah Ini
#ElevateWomen