Tak Hanya Perempuan, Ini Pentingnya Pemeriksaan Kesuburan Pada Pria

Anisha Saktian Putri diperbarui 12 Jan 2021, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menurut data dari Perhimpunan Fertilisasi In Vitro (PERFITRI) pada 2017, terdapat sekitar 1.712 pria dan 2.055 perempuan yang mengalami masalah kesuburan di Indonesia. 

WHO memperkirakan sekitar 50-80 juta pasangan suami istri (satu dari tujuh pasangan) memiliki masalah terkait kesuburannya. Fakta ini menunjukkan adanya beberapa pasangan suami istri yang memiliki masalah terkait kesuburan ataupun problem reproduksi. 

Hal tersebut tentu membutuhkan bantuan penanganan medis agar keinginan memiliki keturunan buah hati dapat terwujud. Banyak hal yang memengaruhi ketidaksuburan pasangan, antara lain pada perempuan biasanya terjadinya gangguan ovulasi, endometriosis dan sumbatan pada saluran telur. 

Sementara pada pria masalah kesuburan biasanya terjadi akibat kualitas sperma yang kurang baik terkait gaya hidup, mulai dari kurang berolahraga, stress, merokok dan sebagainya. Sayangnya, masih banyak yang menganggap jika masalah kesuburan terjadi karena perempuan saja. 

Faktanya, para pria kerap melewati masa-masa kesuburan yang sama dengan perempuan. Jika kesuburan perempuan ditandai dengan datangnya siklus bulanan menstruasi, pada pria masa subur pria dikaitkan dengan kualitas dan jumlah sperma yang dikeluarkan ketika ejakulasi.

Nah, saat periksa ke dokter pun biasanya pria enggan memeriksakan diri. Padahal, dr. Tri Bowo Hasmoro, SpAnd Androlog dan embriolog senior, menyampaikan pria dahulu yang dicek bagaimana kualitas sperma dan pola hidup. Setelah itu baru perempuan yang akan diperiksa seperti siklus haid, pola hidup, hingga ada penyakit atau tidak.

“Jika belum memiliki anak setelah satu tahun menikah bisa memeriksakan diri. Jika berhubungan teratur namun belum memiliki anak, sebaiknya jangan lebih dari 40 tahun. Kalo pria berat badan berlebih, paha besar akan memengaruhi kesuburan karena suhu tinggi di buah zakar berpengaruh pada kualitas sperma. Beberapa penelitian mengungkapkan obesitas dapat menurunkan kesuburan pria,” ujar dr. Tri Bowo dalam siaran pers peluncuran Klinik Fertilistas Mbrio 

dr. Ayang Halim, SpAnd (spesialis andrologi dari FK Unair, 2019) juga mengatakan pemeriksaan analisa sperma penting. Jadi tidak  bisa dilihat kasat mata, harus melalui pemeriksaan. 

“Pria subur atau mandul bisa melalukan pemeriksaan sperma. Tidak bisa dilihat secara kasat mata, apakah sperma banyak atau kental. Hanya bisa dilihat melalui pemeriksaan, jadi analisa sperma penting,” papar dr. Ayang.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Klinik Fertilisasi MBRIO

Klinik Fertilisasi MBRIO/dok. RS Mitra Keluarga

Dengan teknologi terkini dalam bidang In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung, jajaran dokter dan embriolog yang mumpuni, Klinik Fertilisasi MBRIO dapat mendukung mendukung kebutuhan masyarakat terhadap layanan peningkatan kesuburan.

"Klinik fertilisasi MBRIO siap menghadirkan teknik terkini dalam IVF, yakni prosedur Freezing Embryo Transfer (FET) atau prosedur membekukan embrio dan mencairkan kembali saat akan ditanamkan ke dalam rahim.  Prosedur FET ini diharapkan dapat meningkatkan angka keberhasilan terjadinya kehamilan pasien," jelas dr. Adelina Kusuma Wardhani, MPH, Pimpinan Klinik Fertilitas MBRIO.

Selain itu, Klinik Fertilitas MBRIO yang merupakan bagian dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading memiliki prosedur keamanan dan pelayanan kesehatan yang lengkap sehingga siap beroperasi dalam situasi saat ini.

"Klinik Fertilitas Mbrio siap memberikan pelayanan optimal di tengah pandemi. Klinik ini berada di lantai 6, eksklusif dan terpisah dari klinik lainnya. Selain itu kami tentunya menerapkan prosedur tetap Kesehatan di masa pandemi seperti 3 M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, sehingga masyarakat tetap aman dan nyaman berkonsultasi dan menjalani prosedur di klinik kami,” terangnya lagi.

#elevate women