5 Kisah Menghangatkan Hati tentang Pernikahan Sederhana

Endah Wijayanti diperbarui 11 Jan 2021, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap pasangan punya pertimbangan dan pilihan sendiri ketika akan melangsungkan pernikahan. Ada yang menyelenggarakan dan merayakannya dengan meriah. Ada juga yang memilih untuk melangsungkan acara yang sederhana. Ya, masing-masing pasangan memiliki hak dalam mengatur dan merencanakan hari istimewanya.

Di antara kita mungkin ada yang sedang merencanakan pernikahan dan berniat untuk memilih acara yang sederhana. Pernikahan yang sederhana juga bisa menghadirkan kehangatan dan kebahagiaan sendiri. Seperti kisah-kisah Sahabat Fimela berikut ini.

1. Pernikahan tanpa Kamera dan Musik

"... aku bukan tipe wanita yang suka acara yang besar-besaran, jadi serangkaian keperluan yang biasanya orang anggap itu yang paling penting, aku malah hilangkan dari daftar keperluan pernikahanku. Misalnya saja seperti jasa fotografer, foto pra wedding dan foto untuk acara resepsi pernikahan, itu semua aku skip dari persiapan pernikahan, kemudian jasa biduan berikut perangkat musik dan panggung, aku skip juga, karena bagi aku itu sangat tidak penting untuk konsep sebuah pernikahan yang syar'i.

Pelaminan yang aku sewa juga bukan pelaminan besar, hanya pelaminan kecil yang muat di ruang keluarga rumahku, sebab suamiku tidak duduk di pelaminan, dia duduk di luar beserta para tamu laki-laki... ."

Selengkapnya: Pernikahan Berkah dan Hemat, Tak Ada Kamera Maupun Musik

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

2. Pernikahan tanpa Resepsi

Mengelola keuangan agar punya rumah setelah menikah./Copyright shutterstock.com

"Beberapa orang menganggap kami aneh karena tidak mengadakan resepsi. Bahkan ada teman yang bilang, nanti juga akan balik modal dengan perkiraan adanya pemberian/angpao dari mereka yang hadir di resepsi. Bagi kami pernikahan bukanlah untuk mencari untung.

Pernikahan adalah sebuah awal perjalanan kehidupan kami berdua. Jadi kami tidak mau sampai salah perhitungan di awal. Buat kami keuangan yang ada harus dikelola dengan bertanggungjawab. Kami pun tidak mengharapkan pemberian/angpao dari keluarga/teman. Yang penting pernikahan kami sah secara hukum dan agama."

Selengkapnya: Tak Perlu Resepsi Mewah, Utamakan Punya Rumah setelah Menikah

 

3 dari 5 halaman

3. Menikah Hanya di KUA

Ilustrasi./Copyright Adha Ghazali/Shutterstock.com

"Sesungguhnya menikah dengan sederhana juga tak kalah membahagiakan dibandingkan dengan menikah penuh resepsi mewah. Menikahlah bertujuan untuk mencari berkah bukan semata pujian manusia.

Bagaimanapun acara pernikahan mu tidak akan pernah luput dari nyinyiran manusia. Mewah atau sederhana akan selalu banyak kekurangan di mata mereka. Yang paling penting dari sebuah pernikahan bukan pesta satu hari itu, melainkan kehidupan panjang setelah pesta usai."

Selengkapnya: Menikahlah untuk Menggapai Berkah, Bukan Pujian Manusia Semata

4 dari 5 halaman

4. Menikah dengan Modal Rp15 Juta

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

"Pemikirannya, pernikahan adalah setelah mengucapkan ijab kabul, bahwa pernikahan bukan hanya keribetan menyiapkan hari-H, namun pernikahan adalah babak baru perjalanan panjang dua jiwa manusia menjadi satu bagian beriringan. Lelaki itu juga tidak ingin bantuan dari orangtuanya. Dan aku pun setuju.

Toh, apa yang bisa aku andalkan, jika aku menabung untuk pesta pernikahan impianku sewaktu SMA, Rp50 juta itu tidak cukup, dan tentu aku harus menunda waktu hanya untuk mengumpulkan uang pesta pernikahan. Sedangkan keadaan keluarga tidak seperti dulu, aku sudah tidak memiliki papa, adikku masih perlu biaya kuliah."

Selengkapnya: Bermodalkan Rp15 Juta, Pernikahanku Berlangsung Haru tapi Penuh Berkah

5 dari 5 halaman

5. Menikah di Rumah

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

"Acara berlangsung lebih khidmat dengan sambutan dari pihak keluarga dan teman dekat, makanan yang tersaji pun tak kalah nikmatnya dengan memakai katering dari pihak keluarga yang pintar memasak. Dokumentasi didapat dari pihak keluarga saya yang memang sering memotret dan pintar mengedit foto.

Dekorasi pun sangat sederhana, hanya dikenakan di tempat kedua mempelai duduk. Itupun, kakak saya dapat memesan souvenir untuk para tamu undangan yang berjumlah 100 orang itu."

Selengkapnya: Pernikahan Sederhana Bisa Tetap Indah dan Terasa Sakral

Semoga kisah-kisah di atas bisa menginspirasimu atau mungkin bisa jadi pertimbanganmu dalam menyelenggarakan acara pernikahan. Bagi yang sedang merencanakan pernikahan, semoga semuanya lancar dan berjalan dengan baik hingga hari H.

#ElevateWomen