Fimela.com, Jakarta Tahun baru tentunya menjadi momen yang pas untuk mempelajari hal baru dan membuat resolusi baru. Tak hanya untuk diri sendiri, orangtua juga bisa menjadikan momen ini untuk menentukan resolusi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.
Di tengah banyaknya harapan baru di 2021, tak dapat dipungkiri masih ada beberapa tantangan besar yang akan hadapi anak seperti keterbatasan aktivitas di luar rumah maupun pembelajaran jarak jauh secara digital. Di sinilah peran orangtua kian penting dalam mendukung anak untuk tetap tumbuh hebat dengan cerdas serta memiliki emosional yang baik.
Berikut ini beberapa rekomendasi bagi orangtua dalam menentukan resolusi tahun baru untuk mendukung pertumbuhan anak menurut pakar parenting.
What's On Fimela
powered by
1. Perhatikan Nutrisi untuk Pencernaan Anak
Nutrisi yang seimbang dapat memperkuat kesehatan pencernaan, otak, hingga emosionalnya, sehingga dapat memberikan dampak positif yang menyeluruh bagi tumbuh kembang anak.
Menurut Ahli Gizi dan Penulis Buku tentang Gizi, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, untuk mencapai pertumbuhan yang menyeluruh, orang tua dapat mulai memperhatikan nutrisi untuk pencernaan anak. “Salah satu nutrisi untuk pencernaan sehat yang dapat dikonsumsi anak adalah prebiotik atau makanan bagi bakteri baik. Sebagai contoh, prebiotik dapat ditemukan pada sayur, buah, atau susu pertumbuhan untuk anak di atas satu tahun yang diperkaya dengan prebiotik,” jelas Rita yang sudah menulis lebih dari tiga puluh buku tentang gizi.
Pencernaan juga dikenal sebagai otak kedua karena perannya yang penting untuk mendukung kerja otak dan memproduksi berbagai zat penting untuk tubuh. Saluran cerna juga saling berkomunikasi dengan otak, yang dikenal dengan Gut-Brain Axis. Proses initerjadi ketika mikrobiota di saluran pencernaan berkomunikasi dengan otak melalui interaksi dua arah melalui rute saraf, imunologis dan hormonal. Nah, karenanya penting bagi orang tua untuk memastikan anak tumbuh dengan pencernaan yang sehat (happy tummy).
2. Perhatikan Perkembangan Sosial-Emosional Anak
Beradaptasi dengan kenormalan baru dapat terasa sangat menantang bagi anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu memberi perhatian lebih pada perkembangan sosial-emosional anak. Bisa menjadikan momen tahun baru untuk mempelajari lebih lanjut tentang hal-hal yang mempengaruhi mood anak, menemukan aktivitas-aktivitas seru untuk membuat anak ceria, mengajarkan empati, dan menerapkan pola asuh yang baik.
Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Bernie Endyarni Medise menjelaskan “Perkembangan emosi adalah bagaimana anak bisa berinteraksi, mengungkapkan emosinya, memperlihatkan emosinya, mengerti emosi orang lain. Perkembangan emosi dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah genetik tetapi hanya mewakili sekitar 30%. Kemudian yang penting itu adalah faktor nutrisi dan lingkungan."
3. Ajak Anak untuk Berbuat Kebaikan
Dalam pidato menyambut tahun 2021, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pesan yang menarik tentang bagaimana kebaikan telah membantu masyarakat dunia berhasil melalui masa-masa sulit. Pesan ini juga bisa dijadikan inspirasi untuk mengajak si kecil semakin memiliki kebaikan hati (happy heart) dan mengerti pentingnya berbuat kebaikan dan peduli pada orang-orang serta lingkungan sekitarnya.
Orangtua bisa memulainya dengan hal-hal kecil seperti mengucapkan terima kasih, hingga yang lebih besar seperti melibatkan anak untuk berdonasi. Akan lebih baik lagi jika orang tua bisa menjadikan ajang berbuat kebaikan sebagai sebuah aktivitas yang menyenangkan, sehingga anak akan terdorong untuk melakukannya lagi di kemudian hari.
4. Latih Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Pada Anak
Kemampuan motorik kasar dan halus merupakan dua hal yang bisa menjadi acuan perkembangan anak. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk terus melatihnya. Berbagai aktivitas di rumah yang bisa melatih kemampuan motorik di antaranya ialah membaca buku, olahraga, memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, mendeteksi benda-benda di sekitar, hingga meronce.
Psikolog Nadya Pramesrani menyebutkan bahwa selain bermanfaat untuk anak, kegiatan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus dapat menjadi momen untuk mempererat hubungan antara anak dengan orangtua. “Dengan memberikan stimulasi bagi anak, biasanya stimulasi pada aspek-aspek lain seperti sosial emosional dan bahasa juga ikut terdorong,” kata Nadya.
5. Libatkan Anak dalam Membuat Pilihan di Kehidupan Sehari-hari
Melibatkan anak-anak untuk membuat pilihan akan melatih anak untuk memiliki kemampuan berpikir yang baik (happy brain) dan berani bertanggung jawab dengan pilihannya. Dari usia 2 tahun, orang tua dapat mulai melatih si kecil untuk membuat pilihan sendiri di kehidupan sehari-hari.
Psikolog Nadya Pramesrani mengatakan bahwa orang tua dapat mulai melatihnya dengan cara-cara sederhana seperti membiarkan anak untuk memilih makanan atau memilih baju yang ia kenakan.
Dengan dukungan pengasuhan yang baik dari orangtua, serta nutrisi yang seimbang, anak diharapkan dapat tumbuh hebat dengan kecerdasan, keberanian, dan kebaikan hati. “Kami berharap momen tahun baru ini menjadi ajang yang baik bagi para oran tua untuk semakin memperhatikan pertumbuhan buah hatinya. Agar mereka tak hanya tumbuh cerdas, tetapi juga memiliki kebaikan hati, meskipun di masa yang penuh tantangan saat ini,” ujar Ye Vian Quah selaku Head of Bebelac.
#elevate women