Fimela.com, Jakarta Menggunakan minyak zaitun untuk perawatan kulit sebenarnya bukan hal baru. Banyak merek produk kecantikan telah menggunakan minyak zaitun dalam formula mereka selama bertahun-tahun.
Minyak zaitun telah digunakan dalam perawatan kulit selama berabad-abad, karena memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi, namun hati-hati, ada efek negatif yang juga harus kita pelajari. Ternyata sifat emolien minyak bukan pilihan terbaik untuk melembapkan kulit.
Seperti dilansir dari instyle.com minyak zaitun memiliki presentase asam lemak oleat, asam linoleat tinggi, dan asam lemak esensial untuk kulit. Asam lemak esensial adalah asam yang tidak bisa dibuat sendiri oleh kulit, namun kebanyakan orang bisa mendapatkannya melalui makanan.
Penelitian kecil menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat mengganggu pelindung kulit, sehingga meskipun tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, mereka yang memiliki kulit sensitif atau berjerawat tidak disarankan untuk menggunakannya.
What's On Fimela
powered by
Efek samping penggunaan minyak zaitun pada kulit
Selain itu, karena minyak zaitun juga bersifat komedogenik sedang, dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat pada jenis kulit yang rentan berjerawat atau berminyak.
Selain menyumbat pori-pori dan memperparah kekeringan, minyak zaitun juga dapat menyebabkan pengelupasan atau ketombe pada jenis kulit yang rentan. Ini bisa menyebabkan maraknya malassezia, organisme ragi yang menyebabkan ketombe.
Efek samping penggunaan minyak zaitun pada kulit
Asam oleat dibuat saat jamur penyebab ketombe mengurai sebum di kulit. Jadi, apakah minyak zaitun aman untuk kulit?
Ada minyak lain yang bisa bertindak sebagai emolien untuk menghaluskan dan melembutkan kulit, seperti minyak jojoba dan minyak mineral. Untuk pemilik kulit kering dan sensitif, minyak zaitun bisa ditoleransi.
#Elevate Women