Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.
***
Oleh: Nony Erau Nurtia
Bagiku perjuangan menjadi ibu itu adalah hal berat yang terasa nikmat. Tidak mudah menjadi ibu karena aku harus belajar beradaptasi agar bisa menjadi yang terbaik bagi anak-anakku. Terkadang dengan segala bentuk prerubahan dan tekanan selama menjadi ibu, membuat aku tidak percaya diri menjalankan peran itu.
Aku tidak tahu apakah ibu lainnya mengalami hal yang sama, namun yang kutahu seorang ibu selalu berusaha membahagiakan keluarga. Menurutku ibu adalah sebuah peran yang disertai keihklasan. Bisa terjaga di malam hari untuk memastikan anak-anakku mendapat cukup ASI, melupakan dunia sejenak dan fokus membesarkan anak-anak menjadi hal yang patut aku syukuri.
Sudah 2,5 tahun aku belajar sebagai seorang ibu. Rumah dan anak-anak menjadi gurunya. Di balik keluguannya, mereka mengajarkan cinta yang tulus, melatih sabar, dan bersyukur. Namun aku juga manusia biasa yang dengan segala kelemahan terkadang khilaf tanpa sengaja membentak dan memarahi buah hatiku. Rasanya gagal menjadi ibu yang baik. Lucunya anak polos ini seakan menunjukkan isyarat lain, dengan pelukan seperti ada pesan yang ia sampaikan bahwa ibu adalah yang kami butuhkan, senyum kecilnya mengatakan bahwa ibu adalah yang terbaik.
Anak-Anak adalah Sumber Semangat
Seketika haru menghampiri, bagaimana bisa mereka tetap menyayangiku dengan segala kekurangan. Seperti ia melupakan hal-hal buruk dari ibunya, mereka tetap memanggilku di setiap kesempatan dan kembali mengisi dengan candaan, tawa dan senyum riangnya. Bagiku seperti tamparan sekaligus pengingat bahwa anak-anak adalah sumber semangat. Seiring waktu aku memahami bahwa menjadi ibu yang baik adalah suatu proses yang perlu ditekuni. Proses yang harus diiringi dengan memaafkan diri, mengucap syukur, dan memulai kembali.
Aku bukanlah ibu yang rupawan, jauh dari kata menawan. Tapi entah kenapa anak-anak selalu memanggilku seakan aku seorang pahlawan. Pada titik di sepanjang hidupku saat aku benar-benar merasa dibutuhkan, ada dua wajah kecil yang selalu membalas senyumku, seakan mereka tak bisa jauh. Aku merasa dari sana seluruh kekuatan datang. Bagi mereka senyum ibu melambangkan ketulusan, dekapannya menjelaskan kasih sayang. Hal yang menyertai setiap ibu di dunia, bahwa ia adalah yang terbaik bagi anak-anaknya.
#ChangeMaker