5 Tips yang dapat Membantu Mengendalikan Emosi Anak saat Menghadapi Pandemi

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 04 Jan 2021, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi virus korona kini telah menjadi penyakit yang berbahaya yang melanda di seluruh dunia. Hampir semua rutinitas tiba-tiba berubah, ini dialami oleh semua orang baik anak-anak maupun orang dewasa. Kegiatan sosial dan pembelajaran seluruhnya dilakukan secara daring. Hubungan anak-anak, teman dan keluarga besar juga serba terbatas.

Meskipun kehidupan sosial telah dibuka, kehidupan anak-anak jauh dari normal. Kita semua harus menghindari kerumuman, menggunakan masker dan senantiasa mencuci tangan di mana pun kita berada. Anak-anak dapat menemukan cara baru untuk terbuhung dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga, tetapi cara teraman untuk melakukannya dengan menggunakan masker, menjaga jarak, atau juga dapat melalui obrolan video. Tidak selalu mudah atau nyaman untuk anak-anak yang mungkin membuat mereka merasa cemas. berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan emosi yang dialami oleh anak di masa pandemi ini.

Bantu Anak untuk Mengidentifikasi Emosi Mereka

Anak-anak dari segala usia, dan terutama anak kecil, mungkin mengalami kesulitan memahami perasaan mereka dan mungkin tidak dapat menggambarkan emosi mereka. Membantu anak-anak menyebutkan apa yang mereka rasakan dapat membantu mereka memahami perasaan mereka dan tidak merasa terbebani olehnya. Sebaliknya, para orangtua dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada anak-anak tentang perasaan mereka, atau menjelaskan perasaan Mom sendiri dan menanyakan apakah mereka juga merasakan hal yang sama.

Buat Rutinitas

Pandemi adalah masa pergolakan fakta itu tidak dapat dihindari. Tetapi melakukan yang terbaik untuk memberi anak-anak rasa rutinitas selama waktu ini akan membantu mereka tetap aman. Anak-anak berkembang dengan rutinitas, dan memastikan mereka makan secara teratur dan cukup tidur penting untuk kesehatan emosional dan fisik mereka. Jadi, penting untuk tetap berpegang pada waktu tidur yang sudah ditentukan. Makan bersama keluarga jika memungkinkan, dan memastikan hari-hari anak dapat diprediksi dalam hal aktivitas juga penting.

2 dari 3 halaman

Meditasi

Ilustrasi/copyrightshutterstock/ A3pfamily

Lebih sering melakukan kegiatan di rumah dan menghadapi stres adalah waktu yang tepat untuk memulai praktek mediasi. Meditasi tidak selalu berarti diam total dan tidak berpikir dan kebanyakan anak tidak mampu melakukannya. Sebaliknya, meditasi adalah menyadari tentang memberikan sedikit ruang antara pikiran yang dialami dan reaksi emosional.

Ajari Anak Untuk Merenungkan Pengalaman

Karena pandemi ini terus berlangsung lama, bahkan hingga hampir satu tahun, ada acara-cara positif yang dapat Mom lakukan bersama anak yakni merefleksikan pengalaman tersebut. Mom dapat berbicara tentang bagaimana anak beradaptasi. Tidak peduli betapa sulitnya hal itu, kita semua dapat menemukan cara untuk menunjukkan seberapa kuat anak-anak kita. Membiarkan anak-anak kita melihat jenis kemajuan ini akan mengajarkan mereka tentang kekuatan batin mereka sendiri dan kecenderungan terhadap ketahanan.

Latih Empati dan Syukur

Emosi yang mungkin dialami anak selama pandemi tidak semuanya negatif. Dengan sedikit bantuan Mom mungkin dapat membantu anak merasakan empati dan rasa syukur. Saat Mom berdiskusi dengan mereka alasan di balik isolasi dan jarak sosial, orangtua dapat berempati bahwa, ketika kita menjaga kesehatan, maka dirinya juga menjaga orang lain juga.

Terlalu lama melakukan semua aktivitas di rumah saja, membuat sebagian besar orang akan merasa cemas dan tertekan, bahkan ini juga terjadi kepada anak-anak. Dengan bantuan dari orangtua seperti di atas, anak-anak diharapkan dapat mengurangi kecemasan yang mereka alami.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker