Perawat AS Positif Virus Corona Setelah Suntik Vaksin COVID-19 Pfizer, Ini Penjelasannya

Vinsensia Dianawanti diperbarui 02 Jan 2021, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sewaktu dalam tahap uji klinis, vaksin COVID-19 Pfizer digadang-gadang efektif menangkal virus COVID-19 sebesar 90%. Namun seorang perawat asal Amerika Serikat, Matthew W. dilaporkan positif terinfeksi virus COVID-19 setelah sekitar sepekan menerima vaksin COVID-19 Pfizer.

Perawat berusia 45 tahun ini mengatakan dalam sebuah unggahannya di Facebook bahwa ia menerima vaksin COVID-19 Pfizer pada 18 Desember 2020. Matthew menyebut lengannya terasa nyeri selama sehari setelah itu tidak ada efek samping lainnya.

Mengutip dari South China Morning Post, perawat tersebut jatuh sakit di Malam Natal usai bekerja di unit perawatan. Ia merasa menggigil, nyeri otot, dan lemah. Setelah dilakukan tes COVID-19 di rumah sakit, Matthew dinyatakan positif terinfeksi virus corona sehari setelah Natal.

Pfizer pun angkat bicara perihal peristiwa ini. Dikutip dari Channel News Asia, Pfizer akan meninjau semua informasi tentang kasus ini. Serta semua laporan dari setiap diagnosis yang dikonfirmasi setelah menerima vaksin COVID-19.

 

2 dari 3 halaman

Butuh waktu untuk pengembangan perlindungan dari vaksin

ilustrasi perawat perempuan/copyright by Rawpixel.com (Shutterstock)

"Berdasarkan studi keamanan dan efikasi tahap 3 kami, vaksin memberikan perlindungan terhadap COVID-19 dalam waktu sekitar 10 hari sejak dosis pertama dan secara substansial meningkat setelah dosis kedua, mendukung kebutuhan vaksinasi 2 dosis. Orang-orang mungkin tertular penyakit sebelum atau setelah vaksinasi," ungkap Pfizer dalam sebuah pernyataan.

Christian Rames selaku spesialis penyakit menular dari Family Health Centers of San Diego menyebut ada kemungkinan dibutuhkan tubuh untuk mengembangkan perlindungan setelah divaksin. Rames menjelaskan, berdasarkan uji klinis, seseorang akan membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari untuk mengembangkan perlindungan.

"Dosis pertama kami pikir memberikan Anda sekitar 50 persen, dan Anda membutuhkan dosis kedua untuk mencapai 95 persen," kata Ramers.

Dalam jurnal New England Journal of Medicine, vaksin ini memiliki kemanjuran sebesar 52 persen antara dosis pertama dan kedua. Tujuh hari atau lebih setelah dosis kedua, kemanjuran vaksin ini meningkat menjadi rata-rata 95 persen.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#elevate women