Cara Mulai Conscious Living untuk Gaya Hidup Berkelanjutan di 2021

Novi Nadya diperbarui 28 Des 2020, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Gaya hidup berkelanjutan sampai conscious living pasti sudah pernah terdengar oleh kita. Tapi apa kita sudah mempraktikkannya? Sebab nyatanya salah satu isu tentang sampah plastik baru bisa terselesaikan sebanyak 6 persen atau sekitar 500 juta ton untuk diproses daur ulang menurut data ourworlddata.org.

Tentunya dibutuhkan aksi nyata dari semua orang dan semua pihak untuk berpartisipasi untuk menjaga dan melestarikan keberlanjutan ekosistem di bumi. Seperti langkah yang diambil P&G lewat 'Conscious Living', yaitu program gaya hidup berkelanjutan yang melibatkan para karyawannya.

 

Yaitu menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) di lingkungan tempat tinggal para karyawan. Di fase awal, sebanyak 50 karyawan P&G berkesempatan untuk "walk the talk" konsep 3R. Seperti membantu proses pengolahan sampah anorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat. 

Sampah anorganik terbagi menjadi dua kategori yaitu sampah kertas (karton, kertas, kardus), dan sampah non-kertas (kaleng, beling, plastik, dan besi). Fase pertama Conscious Living akan dilaksanakan sampai Juni 2021 dengan target pengumpulan sampah sebanyak 2,8 juta ton atau setara dengan 56 kg sampah anorganik.

2 dari 3 halaman

Disalurkan kepada Recycling Partners untuk di daur ulang

P&G Conscious Living

Pemilahan sampah akan langsung dilakukan dari rumah karyawan yang berlokasi di area Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Setelah itu akan dilakukan proses pengangkutan sampah sebanyak 2x seminggu, untuk dibawa ke Material Recovery Facility milik Waste4Change.

Hal ini untuk memastikan kembali bahwa sampah yang telah diangkut dan dipisahkan masih dapat diolah dan disalurkan kepada Recycling Partners untuk di daur ulang (recycle). Produk hasil daur ulang selanjutnya dapat digunakan oleh para pelaku usaha maupun industri sebagai keperluan bahan baku produk. 

Sedangkan, untuk residu sampah yang tidak bisa di daur ulang, produknya akan disalurkan ke industri semen. Melalui upaya program ini, kuantiti sampah yang disalurkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) akan berkurang.

“Kami akan memonitor dan mengevaluasi kegiatan ini secara berkala untuk ke depannya bisa memperluas skala layanan ke pemangku kepentingan lainnya. Conscious Living diharapkan dapat menjadi salah satu sumber kekuatan untuk menciptakan lingkungan yang tumbuh seimbang dan berkesinambungan: force for good, force for growth," ujar Head of Corporate Communications P&G Indonesia Dinda Kusumawardani.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#ChangeMaker