Kasih Sayang Seorang Ibu akan Terus Mengalir meski Putrinya Sudah Menikah

Endah Wijayanti diperbarui 24 Des 2020, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.

***

Oleh: Asri Susila Ningrum

Hari ini paket dari mama sampai. Di antara makanan-makanan yang beliau kirimkan terdapat sebuah amplop dan tulisan darinya. Ternyata mama mengirimkan beberapa lembar uang kertas, sedangkan tulisan di amplop tersebut membunyikan ucapan rindu dan sayang.

Seketika hatiku terasa perih dan air mata ini mengalir dengan deras. Mama, aku pun rindu dengan mama. Namun, apa daya karena situasi seperti sekarang, aku belum bisa menemui mama secara langsung. Hanya bisa memandang senyum dan wajah mama melalui video call.

Mama, terkadang aku merasa malu dan bersalah karena aku belum bisa memberikan apa pun ke mama. Aku yang kini sebagai ibu rumah tangga biasa, tidak memiliki penghasilan yang dapat kukirim ke mama, walau hanya untuk membantu mama membeli garam. Namun sebaliknya, mamalah yang selalu mengirimiku. Mama mengerti benar bahwa aku membutuhkannya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Mama Bahagia dengan Membuatku Bahagia

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/KomootP

Mama pernah mengatakan bahwa melihatku bahagia, cucunya tumbuh dengan baik dan pintar, sudah mampu melengkungkan senyum di bibirnya. Beliau merasa tenang jika aku hidup tenang, dan beliau merasa sedih jika melihatku bersedih.

Mama selalu mengabarkan keadaannya baik dan sehat, walaupun aku tahu bahwa penyakitya kadang kala kambuh. Lagi-lagi mama mengatakan hal yang membuatku terenyuh ketika kutanyakan alasannya. Mama tidak ingin aku khawatir. Mama merasa tidak tenang jika mengetahui anak-anaknya mengkhawatirkan dia.

Lengkung bibir di wajah itu, sebuah cerminan ketulusan. Senyuman dari mama selalu memberiku kekuatan. Entah bagaimana jadinya jika senyuman itu menghilang nanti. Aku sungguh tidak kuasa membayangkannya. Mama adalah salah satu alasanku untuk selalu bertahan setiap kali aku menghadapi badai. 

Dalam hati aku berjanji untuk selalu menjaga senyuman mama. Aku ingin mama bisa selalu merasa  bahagia, sama seperti yang beliau lakukan padaku.  

Semoga Allah selalu menjaga mama. Aku menyayangi mama.

#ChangeMaker