Fimela.com, Jakarta Reputasi BLACKPINK sebagai salah satu grup perempuan terbaik dunia sudah tidak usah diragukan lagi. Sepanjang tahun 2020 ini pun mereka sudah membuat euforia tersendiri lewat karya-karya yang dirilis.
Namun ssgala pencapaian itu rupanya masih belum cukup untuk membuat mereka dilirik Recording Academy, penyelenggara Grammy. Saat mengumumkan list calon pemenang, nama BLACKPINK tak ada di sana.
Sejumlah pakar dan kritikus musik membahas mengenai karier BLACKPINK yang cukup fenomenal, tapi masih belum masuk radar Grammy. Beberapa alasannya cukup masuk akal dan bisa jadi fokus utama Jennie dkk ke depan.
Tantangan BLACKPINK
BLACKPINK menyuguhkan kolaborasi kelas internasional saat mendatangkan Selena Gomez. Single mereka berjudul Ice Cream debut dengan cukup meyakinkan di chart Billboard, dengan merangsak ke posisi ke-13.
Sayangnya di pekan kedua peringkat mereka harus turun di angka 40an. Sejumlah kalangan menilai kolaborasi tersebut tidak terlalu kuat untuk meraih perhatian pendengar musik global.
"Ini menandakan trak tersebut kurang diapresiasi secara luas oleh pendengar di Amerika Serikat untuk waktu yang lama," kata Jung Min Jae, kritikus dari Korea Times.
Strategi ke Depan
Jeff Benjamin, salah satu penulis Billboard mengungkapkan pendapatnya tentang karya BLACKPINK. Menurut Jeff, akan sangat membantu jika para member terlibat lebih jauh dalam proses pembuatan hits mereka.
"Akan sangat menguntungkan jika BLACKPINK terbuka dengan dirinya sendiri sebagai artis yang membernya terlibat dalam pengerjaan musik dan secara umum. Tanpa kredibilitas itu, akan sangat sulit untuk benar-benar dianggap, karena Grammy dikenal sangat mengapresiasi kualitas dalam musik populer.
Sementara opini mengejutkan diungkap oleh Patty Ahn, pengamat musik yang telah mengenyam pendidikan di University of California, San Diego. Ia melihat peluang BLACKPINK masuk nominee Grammy tahun 2022 mungkin akan lebih sulit karena track record mereka yang agak tak terlalu berpihak pada artis perempuan. Tak hanya itu, artis perempuan yang tersohor pun juga terspesifikasi lagi menjadi penutur bahasa Inggris.
"Para voters di Grammy juga lebih banyak menyorot artis perempuan yang berbahasa Inggris seperti Yoko Ono dan H.E.R. Bahkan bagi BTS, butuh bertahun-tahun sebelum akhirnya masuk nominasi, terlepas mereka telah meraih pencapaian gemilang di chart musik," pungkasnya.