Fimela.com, Jakarta Saat hamil, tentu akan mengalami berbagai gerakan bayi di dalam perut, yang semakin kuat di setiap trimester. Misalnya saja tendangan, gulungan, dan tusukan, hingga merasakan cegukan bayi.
Dan jika ini adalah kehamilan pertama, mungkin akan mengejutkan, membingungkan, hingga menakutkan. Lalu mengapa si calon bayi dapat cegukan di dalam kandungan? Berikut ulasannya.
Melansir MomJunction, rasanya bayi cegukan di dalam kandungan seperti ketukan atau tendangan berulang dari bayi, yang akan dialami sekali atau berkali-kali dalam sehari. Itu adalah rangkaian gerakan ritmis atau sentakan kecil yang menunjukkan tanda positif bahwa bayi sehat dan aktif.
Bayi sudah bisa cegukan dalam kandungan di usia kehamilan 8–10 minggu, bersamaan dengan munculnya kemampuan untuk mengisap dan menelan. Namun, Bumil biasanya baru mulai merasakan bayi cegukan dalam kandungan sekitar usia kehamilan 6 bulan.
Mengapa Bayi Cegukan Di Dalam Rahim?
Cegukan bayi dalam rahim adalah gerakan-gerakan kecil yang dilakukan diafragma saat bayi mulai berlatih bernapas.
Saat bayi menghirup, cairan ketuban masuk ke dalam paru-paru menyebabkan diafragma berkontraksi, mengakibatkan cegukan. Kondisi ini bagian normal dari perkembangan janin dan jarang menunjukkan adanya masalah pada tali pusat. Tanda lainnya:
1. Kontraksi diafragma seperti yang dikatakan di atas adalah faktor utama penyebab cegukan bayi di dalam rahim. Saat janin mengisap cairan ketuban, diafragma berkontraksi yang menyebabkan efek cegukan.
2. Perkembangan refleks, saat janin mencoba menghisap jari tangan atau ibu jari juga dapat menyebabkan cegukan.
3. Otak merasa perlu untuk mempraktikkan refluks saat menelan makanan atau mengeluarkan kotoran yang mungkin juga menyebabkan cegukan janin. Ini adalah proses yang sehat untuk memperkuat otot jantung dan pernapasan.
4. Kompresi tali pusat juga dapat menyebabkan cegukan ketika tali pusat berputar di sepanjang leher janin, sehingga membatasi aliran oksigen.
5. Bayi cegukan dalam kandungan juga merupakan tanda bahwa saraf tulang belakang dan otaknya telah bekerja dan saling terhubung. Ini berarti saraf bayi berkembang dengan baik dan nantinya dapat hidup di luar rahim.
#changemaker