Fimela.com, Jakarta Masker menjadi barang wajib yang digunakan ketika keluar rumah di tengah pandemi Covid-19. Agar mudah digunakan, kini masyarakat pun menyiasatinya dengan menggunakan penambahan seperti konektor atau tali masker.
Tali masker ini berfungsi ketika makan atau olahraga harus melepas masker agar tidak disimpan sembarangan dan nyaman digunakan terutama untuk para hijabers. Melihat kebutuhan masyarakat tersebut, membuka peluang bagi Galuh Wanda, seorang ibu rumah tangga yang kini menekuni bisnis membuat dan menjual tali masker, lewat brandnya @c.u.r.l.y.fries.
Berawal dari mencari-cari tali masker untuk digunakan, Galuh justru berinisitiaf membuat tali masker itu sendiri agar lebih banyak varian yang bisa ia gunakan.
“Awalnya memang mau beli, nyari-nyari deh di Instagram. Trus iseng liat Pinterest, jadi mikir sepertinya gampang buat sendiri, tapi itu hanya wacana awalnya. Eh ketemu kalung dengan beads, charm, rantai, tali etnik, dari situ langsung mikir kenapa tidak dibikin saja tali masker sendiri jadi bisa banyak,” ujar Galuh kepada Fimela.com.
Setelah membuat untuk dirinya sendiri, di bulan Oktober, ibu dua anak ini mulai menjual tali masker yang ia buat. Bermodalkan Rp40 ribu untuk membeli tali elastis dan hook plastik, Galuh pun memulai bisnisnya.
Untuk desain, Galuh terinspirasi dari internet hingga lama kelamaan mendapat permintaan dari pelanggan. Dari situlah tercipta tali masker menggunakan beads, acrylic chain dan plastic hook dengan warna neon yang mendominiasi. Detail ukuran panjang masker strap sekitar 48 cm dan konektor masker sekitar 28 cm.
“Kita beneran bebas costum selama bahannya tersedia. Warna neon digunakan agar pengguna lebih outstanding, jadi bisa dijadikan kalung,” tuturnya.
Konektor dan tali masker c.u.r.l.y.fries pun bisa digunakan untuk semua kalangan. Mulai dari anak-anak dengan series Just For Kids dan Just For Kids Little Pony. Adapula Combo Darling yang merupakan konektor masker yang bisa dijadikan mask necklace, jadi bisa tetep digantung jika maskernya sedang tidak digunakan.
“Tersedia yang konektornya saja. Ada pula yang request minta buat masker dan kacamata, itu kita tambahin karet untuk kacamata nya juga. Jadi bisa untuk yang pake hijab maupun tidak,” tuturnya.
Trial and error berbisnis tali masker
Galuh mengatakan semua dikerjakan sendiri, mulai dari desain, membuat tali masker, pemasaran. Namun, ia mengatakan jika sang suami pun berperan dalam membantunya berbisnis.
“Semua saya sendiri, tapi dibantu juga sama suami dari packing sampe pengiriman. Jadi bikin talinya tergantung, kalau suami WFH dikerjainnya siang soalnya anak-anak ada yang jaga. Kalau suami WFO dikerjainnya malem pas anak tidur. Tapi sejauh ini ngga keteteran,” tuturnya.
Galuh mengatakan jika ia belajar membuat tali masker ini secara otodidak, ilmu yang ia dapatkan saat bekerja menjadi wardrobe stylish yang terkadang dituntut dapat membuat aksesori dari bahan-bahan yang ada.
“Saya emang seneng aja sih ngeronce beads gitu. Bikin happy,” ujarnya.
Awal dibuat, tali masker suka longgar jadi saat digunakan masih terlihat talinya. Apalagi buat anak-anak suka putus. Dari situ Galuh terus mencoba agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Pencapain hingga dipakai para artis
Galuh mengatakan jika kini bisnisnya tersebut sudah balik modal. Dan dalam seminggu dapat menjual 30 items. Bahkan, pembelinya sudah banyak dari kalangan artis.
“Alhamdulilah kalangan seleb pesen juga, seperti Melaney Ricardo, Hesti Purwadinata, Vincent, Desta, Nadila Ernesta, Priscilla vokalisnya Goodnight Electric, Enzy. Kita juga udah jual sampai Ambon,” ungkap Galuh.
Kedepannya, Galuh mengatakan bukan hanya konektor dan tali masker saja. Ia pun akan mengembangkan bisnisnya dengan membuat strap kacamata, kalung, gelang, cincin, dan aksesori lainnya.
Harga yang ditawarkan mulai Rp25 ribu hingga Rp70 ribu tergantung modelnya. Dan dipasarkan melalui akun Instagram @c.u.r.l.y.fries.
“Awalnya masarin kecircle terdekat dulu sih, keluarga dan teman-teman,” tutup Galuh
#changemaker