Fimela.com, Jakarta Satgas Pennganan Covid-19 melaporkan pada Jumat (18/12/2020) terdapat penampahan kasus positif sebanyak 6.689 orang. Jumlah ini melengkapi total keseluruhan sebanyak 650.197 orang di Indonesia yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Sedangkan untuk kasus sembuh, ada penambahan 5.016 orang. Jumlah ini menambah total negatif sebanyak 531.995 sampai saat ini di Indonesia.
Sementara itu, pasien meninggal dunia juga masih terus bertambah dan penambahan 124 orang pada hari ini. Total akumulatifnya ada 19.514 pasien Corona Covid-19 di Indonesia meninggal dunia hingga saat ini. Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 17 Desember 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
What's On Fimela
powered by
Vaksin di Indonesia
Pemerintah menetapkan ada 6 jenis vaksin Corona yang bisa digunakan di Indonesia. Liputan6 melaporkan, keenap vaksin tersebut adalah vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.
Berkaitan dengan daftar penerima vaksin Corona, BPJS Ketenagakerjaan diminta pemerintah untuk menyiakan data pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek. Data ini, tulis Liputan6, menjadi data dasar penerima bantuan subsidi vaksin Corona.
Lantas, bagaiman alur pemberian vaksin tersebut? Juru Bicara Vaksinasi dan perwakilan Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan alur vaksinasi Corona dimulai dari penerima vaksin mendapat pemberitahuan lewat SMS.
"Jadi nanti calon penerima vaksin covid-19 akan menerima SMS notifikasi karena kita mengintegrasikan satu data untuk vaksinasi ini. Jadi nanti mendapatkan SMS notifikasi," katanya dalam live Instagram ruang Merdeka 'Efektifkah Vaksin Covid-19', Rabu (16/12/2020).
Setelah mendapatkan notifikasi SMS, peserta akan mengisi data dari SMS tersebut dan mereka akan mendapatkan layanan vaksinasi pada waktu dan tempat yang sudah ditentukan.
"Supaya ini kita tetap menjaga protokol kesehatan selama memberikan layanan vaksinasi sehingga tidak menumpuk di fasilitas kesehatan dan masyarakat tetap bisa menjaga jarak," terangnya.
Selain itu, peserta akan disuntik dua kali vaksin dengan selang waktu berbeda. Seperti misalnya vaksin Sinovac yang perlu disuntik kembali 14 hari kemudian.
"Jangan baru vaksinasi satu terus hilang atau lupa jadi ini sangat penting karena tujuan kita adalah kekebalan kelompok dan benteng pertahanan kita melawan Covid-19," pungkasnya.