Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.
***
Oleh: Deka Nanda Kurniawati
Senyum, suara hangat, dan aroma pelukan ibu itu menenangkan. Aku mencarinya ketika sedih dan sakit. Aku menantinya saat aku rindu. Sejak aku kecil hingga aku beranjak dewasa, bekerja di perantauan ibu menguatkanku. Saat aku mengeluh letih, bahasa tubuhnya menyejukkanku. Beliau sering mengomel karena kemalasanku, tapi aku tak pernah jemu mendengarnya.
Saat jauh terutama di masa pandemi covid-19 seperti ini, aku sangat merindukan Ibu. Menghubungi Ibu via video call beberapa kali aku lakukan. Meskipun hanya sekadar bertanya sudah makan? Masak apa hari ini? Ngapain hari ini? Aku tidak bosan. Aku tidak tahu apakah ibuku bosan mendengar pertanyaan yang sama dariku. Tapi sejauh yang aku lihat dan rasakan, beliau selalu senyum renyah menanggapi semua pertanyaanku. Terkadang beberapa ekspresi konyol dilontarkan untuk menekankan beberapa kata. Melihat senyumnya dan mendengar suaranya adalah obat keletihanku.
Semua Berkat Doa Ibu
Aku percaya bahwa aku bisa seperti saat ini berkat doa seorang ibu. Ibu tak jemu mendoakanku dalam setiap doanya. dalam setiap masakan yang dibutanya dan setiap bekal yang aku bawa saat aku bepergian. Berkat lantunan doanya aku diterima dengan baik di lingkungan belajar dan kerjaku. Aku bertemu banyak orang berpengalaman dan banyak belajar dari mereka.
Saat aku rindu dan tidak dapat bertemu ibu secara langsung ataupun media sosial, Tuhan memberiku kesempatan bertemu ibu lewat banyak sosok ibu di tempat kerjaku. Aku dirangkul, ditegur dan bekerja sama di tempat kerja dengan rekan kerja yang luar biasa di sekolah.
Beberapa kali aku dan beberapa rekan kerjaku berbagi bersama tentang banyak hal yaitu siswa, teknik pembelajaran dan beberapa kali tentang kehidupan. Nasihat, cerita dan senyum mereka mewakili senyum ibuku di rumah. Memang itu semua tidak bisa menggantikaan bahasa senyum ibuku yang khas, tapi bahasa senyum keibuan rekan kerjaku yang dewasa mengajariku bahwa senyum dan doa ibuku ditransfer Tuhan melalui orang-orang di sekitarku dan aku bersyukur akan semua itu. Sehat selalu Ibu.
#ChangeMaker