Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.
***
Oleh: Iku Saymara
"Paket!" suara seorang kurir berteriak di depan rumahku. Kulihat ia memegang kardus berbungkus kertas kado yang cukup besar dan berat di tangannya. Ah, senangnya setiap kali kiriman dari mama tiba.
Sejak aku menikah dan tinggal jauh darinya, beliau sering mengirimi kami bermacam-macam barang dan makanan, mulai dari mainan untuk anakku, makanan ringan, buku, bawang goreng, bahkan buah hingga cabai rawit. Entah mengapa beliau selalu berpikir bahwa aku tinggal di pulau terpencil sehingga sulit mendapatkan barang-barang tersebut. Padahal kenyataannya kami baik-baik saja dan tidak kekurangan. Sepertinya hal itu merupakan kesenangan tersendiri baginya dan diam-diam aku pun menikmatinya.
Aku bisa membayangkan beliau tersenyum sambil menyiapkan barang-barang itu. Mungkin di benaknya beliau dapat melihat betapa girangnya anakku menemukan mainan dinosaurus di dalam paket, atau betapa sumringahnya suamiku mendapat minuman green tea kesukaannya, dan betapa senangnya aku mendapat baju favorit yang sudah lama tak kupakai. Rasanya seperti membuka sebuah peti harta karun.
What's On Fimela
powered by
Kebahagiaan Tersendiri
Pengalaman kirim-mengirim paket ini juga menyimpan cerita sedih. Pernah suatu kali beliau mengirimkan kami buah kiwi, tetapi sayangnya semua busuk karena terlalu lama di perjalanan. Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk mengirim paket. Beberapa bulan kemudian beliau mengirimkanku cabai rawit merah, ikan bilis kering, dan lain-lain. Ketika beliau tahu isi paket tidak ada yang rusak, kelegaan besar langsung terpancar melalui suaranya di telepon.
Ah mama, betapa semua hal ini terasa menyejukkan hati. Jika aku mencoba mengingat hal-hal yang dulu ketika aku membuatmu susah, rasanya aku ingin memutar waktu dan memperbaikinya.
Hubungan kami memang naik turun, seperti menaiki roller coaster. Komunikasi di antara kami seringkali tidak mulus, bahkan tidak jarang terjadi kesalahpahaman. Kebanyakan semua karena keegoisanku. Namun pada akhirnya semua benang kusut itu kembali rapi, setiap simpulnya berhasil terbuka.
Kasih sayang mama tak pernah pudar walaupun kusakiti beliau berkali-kali. Hal-hal kecil yang manis yang mama pikirkan untuk kami membuatku merasa sangat beruntung. Terima kasih, Ma. Terima kasih Tuhan, Kau kirimkan malaikat-Mu untuk membahagiakanku. Mama adalah paket terindah dalam hidupku.
#ChangeMaker