Fimela.com, Jakarta Introver cenderung disalahpahami di oleh masyarakat. Introver tidak membenci orang dan mereka tidak hanya ingin dibiarkan sendiri. Namun, mereka mengalami stres dalam situasi tertentu yang dialami sebagai sesuatu yang mengasyikkan bagi banyak ekstrovert. Tentunya, terdapat perbedaan dari seorang introver untuk menangani stres yang dialaminya.
Introver dapat mempraktikkan setiap teknik manajemen stres yang dipraktikkan oleh para ekstrover, tetapi teknik-teknik tertentu mungkin lebih menarik bagi para introver. Teknik lain lebih cocok untuk seorang introver. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu seorang introver untuk mengatasi stres pada dirinya.
Meditasi
Meditasi dapat meningkatkan ketahanan terhadap stres saat dipraktikkan dalam jangka panjang dan juga dapat membantumu untuk merasa lebih rileks dalam jangka pendek. Ada banyak cara untuk berlatih meditasi, tetapi secara keseluruhan, ini adalah latihan yang tenang. Hal ini memungkinkan dirimu untuk meningkatkan kemampuanmu untuk menjadi terpusat ketika merasakan tekanan lingkungan atau orang-orang di sekitarmu.
Menulis Jurnal
Menulis jurnal adalah cara yang bagus untuk memproses emosi atau melatih pikiran untuk fokus pada hal positif. Jurnal membawa beberapa manfaat kesehatan dan manajemen stres yang dibuktikan oleh penelitian. Menyimpan jurnal hanyalah beberapa cara untuk menggunakan tulisan sebagai cara untuk memproses, untuk mengambil apa yang ada di pikiranmmu dan mengeluarkannya. Menulis jurnal dapat meredakan stres bagi siapa saja, tetapi jurnal ini sangat cocok untuk introver.
Periksa Pikiranmu
Pikiran negatif dapat meningkatkan stres bagi setiap orang. Orang ekstrover cenderung lebih positif dalam berpikir, tetapi pola pikir yang positif dapat dikembangkan. Terdapat beberapa cara untuk berpikir positif untuk mengurangi stres, mengubah cara bicara dan menghindari diri dari stres seperti misalnya mengembangkan suasana hati.
Kembangkan Optimisme
Orang ekstrover lebih sering bersikap optimis dan cenderung menilai tantangan dengan lebih positif. Ini memberikan keuntungan, mereka yang memandang kesulitan hidup sebagai "tantangan" dan bukan "ancaman" cenderung tidak terlalu stres dan lebih proaktif dalam menghadapinya. Mereka yang optimis secara realistis cenderung lebih sukses juga. Untungnya, optimisme dapat dikembangkan sampai batas tertentu. Jika dirimu seorang introver, kamu dapat memberi dirimu keuntungan dalam manajemen stres dan dalam kehidupan dengan secara aktif membangun kecenderungan untuk bersikap optimis.
Meskipun ini tampak sedikit sulit bagi seorang introver, jika mereka melakukannya maka mereka mungkin akan sangat sedikit mengalami stres. Tentunya, berpikir positif menjadi salah satu kuncinya.
Cek Video di Bawah Ini
#ChangeMaker