Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.
***
Oleh: Nona
Apa kabar Mama? Semoga Mama selalu dalam keadaan sehat seperti halnya Nona di Tangerang. Tak terasa yah Mama, sudah 1 tahun 5 bulan kita tidak bertemu secara langsung karena pandemi. Masih teringat senyum Mama ketika Nona dan anak-anak mengunjungi Mama dan keluarga besar di Kupang bulan Juli 2019 lalu. Wajah Mama terlihat sumringah menyambut kedatangan kami saat itu. Kerinduanmu terhadap kami membuat Mama menitikkan air mata bahagia. Dan pelukan erat Mama menunjukan betapa bahagianya diri Mama bertemu kami. Apalagi 2 cucu Mama baru pertama kali menginjakan kaki mereka ke tempat kelahiran mama mereka. Walau Mama pernah bertemu mereka saat 8 tahun silam saat si bungsu lahir, pertemuan di Kupang menjadikan momen itu menjadi spesial.
Oh iya Ma, senyum Mama terlihat masih sama seperti dulu saat Nona masih kecil. Dalam kondisi senang atau susah, senyum Mama tetap terlihat. Mama tidak mau anak-anak tahu bahwa Mama sedang sedih atau ada masalah. Mama pendam sendiri sampai pada akhirnya kesedihan Mama berhasil Mama atasi (sendiri).
Nona masih ingat saat kakak pertama berkelahi dengan temannya di sekolah, Mama masih dengan sabar menasihati kakak yang pada akhirnya minta maaf dan senyum Mama tersungging di bibir Mama. Di lain kesempatan, senyum bahagia Mama juga terlihat ketika Nona dipanggil ke depan di hadapan orangtua murid untuk menerima penghargaan karena menjadi lulusan terbaik (SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi).
Bagi Nona, senyuman Mama selalu menjadi penyemangat hidup. Dalam situasi apa pun Mama selalu berusaha untuk terlihat tegar. Itu yang Nona pelajari dari kehidupan Mama selama ini. Di setiap kesempatan, Mama mengingatkan kami sebagai anak-anak untuk belajar mensyukuri hidup yang Tuhan berikan.
Terima Kasih Mama
Salah satu caranya adalah dengan memberikan senyuman kepada semua orang yang kita temui walau mungkin kita sedang menghadapi masalah bahkan kepada orang yang tidak suka kepada kita. Nasihat Mama ini sudah Nona praktikan saat menghadapi keluarga suami dulu. Mama tahu kan kalau keluarga suami Nona awalnya tidak merestui hubungan kami karena perbedaan suku. Mama mau tahu senjata apa yang Nona pakai dalam menghadapi situasi penolakan keluarga suami secara halus? Hanya berbekal senyuman yang tulus dan berusaha mendekatkan diri kepada mereka dengan pribadi Nona yang tidak dibuat-buat (tentu saja dengan berdoa juga) akhirnya mendapat restu mereka.
Satu lagi pengalaman yang paling berkesan bagi Nona adalah ketika mau melahirkan anak bungsu. Nona tak sadar kalau ternyata air ketuban sudah pecah dan harus segera dioperasi. Jam 9 malam dibawa ke rumah sakit dan jam 00.15 dioperasi. Terus terang Mama, saat itu Nona sangat panik karena tidak ada Mama yang mendampingi. Padahal kan Mama sudah janji akan datang ke Tangerang. Lagi-lagi senyuman Mama dan kata-kata Mama lewat video call membuat Nona menjadi tenang.
Berkaitan dengan Hari Ibu di bulan Desember ini, Nona mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mama Sayang. Kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan yang telah Mama lakukan sungguh besar dan tak dapat Nona balas dengan apapun. Hanya doa yang tak putus-putus, kiranya Tuhan selalu memberikan kesehatan, umur panjang dan kesempatan kepada kita semua agar kita bisa bertemu lagi secara langsung (selama ini hanya lewat telepon/video call). Nona masih ingin melihat senyuman manis Mama lebih lama lagi. Oh iya, SELAMAT HARI IBU. MAMA ADALAH IBU TERBAIK BAGI NONA. TUHAN MEMBERKATI MAMA DI MASA TUA MAMA. AMIN.
Salam Sayang,
NONA
#ChangeMaker