Fimela.com, Jakarta Bicara tentang rumah tangga, membangun hubungan dengan pasangan tentu bukan hal yang selalu mudah. Ada kalanya perdebatan dan pertengkaran menghiasi keseharian sebagai pasangan, benar?
Dari hal inilah, showertoyou.co.uk tertarik untuk mencari tahu tugas rumah tangga mana yang memicu ketegangan tertinggi dalam suatu hubungan. Jawabannya menarik, tugas rumah tangga yang menyebabkan paling banyak pertengkaran adalah mencuci piring.
Semua pekerjaan rumah tangga yang dipertimbangkan dalam studi ini adalah hasil pencarian melalui forum online. Mencuci piring adalah tugas yang paling mungkin menyebabkan pertengkaran dalam rumah tangga dengan 57% pasangan dilaporkan terlibat di dalamnya.
What's On Fimela
powered by
Pekerjaan rumah tangga yang memicu pertengkaran pasangan
Membuang sampah dan membersihkan dapur menempati urutan kedua dan ketiga, masing-masing sebesar 46% dan 42%. Peringkat keempat adalah membersihkan kamar mandi sebanyak 36% dan kelima adalah mencuci pakaian sebanyak 29%.
Belanja bahan makanan berada di urutan keenam dengan 26% karena mungkin sebagian besar orang memiliki kesadaran untuk melakukannya sendiri. Mengganti atau merapikan tempat tidur dan menyedot debu, masing-masing sebesar 22% dan 21% adalah pekerjaan rumah tangga yang menyebabkan argumen paling sedikit.
Tempat kesembilan diisi oleh menyetrika yang hanya memiliki presentase sebesar 15% menyebabkan pertengkaran pasangan. Membersihkan debu menyebabkan paling sedikit argumen pasangan dengan hanya 9%.
Pekerjaan rumah tangga yang memicu pertengkaran pasangan
Dari responden yang tidak lagi menjalin hubungan, 15%nya mengungkapkan bahwa pertengkaran tentang pekerjaan rumah tangga merupakan penyebab langsung rusaknya hubungan. 40% responden mengungkapkan kurangnya penilaian atau pengakuan untuk melakukan tugas merupakan faktor besar yang memicu pertengkaran.
Sebanyak 90% pasangan menghabiskan hingga 1 jam untuk berdebat dengan pasangannya tentang pekerjaan rumah tangga, dengan 45% dari pertengkaran dipicu oleh perasaan bahwa tugas tersebut tidak diselesaikan dengan benar. 30% pasangan berdebat tentang pengaturan waktu tugas, 15% memperdebatkan siapa mengerjakan tugas apa, dan 10% sisanya justru memperdebatkan hal-hal yang sama sekali berbeda.
#ChangeMaker