Bukan Tanpa Sebab, 5 Alasan Anak Menangis di Malam Hari

Anisha Saktian Putri diperbarui 14 Okt 2024, 13:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak menangis memang bukan hal yang asing lagi, entah karena lapar, tidak nyaman dengan lingkunga, atau menginginkan sesautu. Begadang pun menjadi kebiasaan bagi para orangtua ketika memiliki anak.

Hal ini sangat umum dan normal bahwa lebih dari 70 persen bayi dalam fase tertentu dalam hidupnya terbangun di malam hari. Padahal idealnya balita membutuhkan waktu tidur 11 hingga 14 jam setiap hari.

Namun tetap saja sebagai orangtua akan kebingung jika tiba-tiba si kecil menangis. Untuk itu, berikut ini beberapa alasan mengapa anak menangis di tengah malam agar orang tua tidak panik.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

1. Night Teror

Ilustrasi/copyright pixabay.com carlos

Night teror dapat menyebabkan anak menangis tiba-tiba. Night teror ini merupakan kelainan bawaan di mana seorang anak cenderung mengalami mimpi saat tidur nyenyak dan sulit untuk membangunkannya.

Ini terjadi pada sekitar 2% anak-anak. Terlalu lelah adalah pemicu utama teror malam. Biasanya terjadi pada anak-anak dari usia satu sampai delapan tahun. Cirinya dari night teror anak akan tiba-tiba bangun sambil menjerit dan jeritan itu berlangsung hingga 30 menit.

Hal ini tidak berbahaya, namun orang tua dapat menenangkan si kecil ketika hal ini terjadi. Untuk mencegahnya, sebaiknya anak tidak terlalu lelah beraktivitas di sianga hari.

2. Tumbuh gigi

Tumbuh gigi dapat membuat balita rewel begitu pun ketika malam hari. Untuk mengatasi tumbuh gigi pada balita, berikan sesuatu yang dingin untuk dikunyah.

3. Sedang mengalami perubahan besar

Perubahan hidup seperti saudara baru, pelatihan pispot, menyapih, beralih ke tempat tidur balita, pindah ke rumah baru, atau pengasuh baru dapat menyebabkan kecemasan di siang hari - yang pada gilirannya dapat diterjemahkan menjadi kegelisahan di malam hari.

Menyesuaikan bisa memakan waktu cukup lama untuk si kecil.

3. Ketakutan

Saat proses berpikir balita Anda menjadi lebih canggih, dia akan mengembangkan kapasitas untuk menjadi takut pada berbagai hal. Seperti ketakutan akan kegelapan atau takut sendirian - bisa membuatnya lebih sulit untuk tidur nyenyak.

4. Mimpi Buruk

Balita mungkin kesulitan memahami bahwa mimpi buruk itu tidak nyata, yang dapat membuat mereka semakin tidak nyaman.

Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena ada perasaan takut.

5. Penyakit

Infeksi telinga, sesak, sakit tenggorokan, dan demam dapat mempersulit balita Anda untuk tidur nyenyak. Atau ada bagian dari tubuh si kecil yang terasa sakit. Hal ini menyebabkan si kecil menangis di tengah malam.

#changemaker