Fimela.com, Jakarta Seorang introver bukanlah sosok yang pasif atau selalu tertutup. Yang membedakannya dari orang ekstrover adalah cara mengisi ulang energi. Seorang introver selalu butuh ruang untuk sendiri untuk mengisi energinya. Orang dengan temperamen introver pun punya kelebihan sendiri, termasuk ketika seorang introver menjadi pemimpin atau atasan.
Mark Zuckerberg, CEO Facebook merupakan seorang introver. Mengutip buku Company of One, Mark dikenal kompeten dalam membangun jaringan yang lebih kecil tapi kuat dan bisa diajak kolaborasi. Dia pun dikenal memiliki kemampuan membujuk perusahaan rintisan lain dan para pendirinya untuk bergabung dengan Facebook dengan menghabiskan banyak waktu berasama mereka dan menjadi pendengar yang baik untuk mereka.
Ada Studi Menarik Terkait Pemimpin Bertemperamen Introver
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh profesor di Harvard Business School menemukan bahwa pemimpin bertemperamen introver khususnya yang mengelola tim-tim terlatih dan proaktif bisa menjadi sangat sukses. Kenapa bisa begitu? Hal ini karena pemimpin yang lebih tenang dan pendiam cenderung menjadi pendengar yang baik. Selain itu, seorang introver sangat fokus dan bisa bekerja dalam waktu lama tanpa gangguan.
Seorang Introver Bisa Menjadi Atasan yang Mengagumkan
Kembali mengutip buku Company of One, seorang introver bisa menjadi atasan yang lebih baik. Dibandingkan seorang ekstrover yang kadang bicara lebih dulu daripada berpikir, seorang introver yang bisa menjadi pendengar yang baik dan menerima masukan dari timnya bisa menjadi atasan yang mengagumkan. Seorang introver bisa lebih mudah membangun rasa percaya dalam tim karena ia punya kemampuan menjadi pendengar yang baik dan terbuka untuk menerima berbagai saran dan masukan yang membangun.
Jadi, jika di antara kita ada yang memiliki temperamen introver, tak perlu rendah diri ketika mendapat posisi atau jabatan sebagai atasan. Kita punya kelebihan tersendiri yang membuat kita unggul dibandingkan yang lain. Semoga info di atas bermanfaat, ya.
#ChangeMaker