Fimela.com, Jakarta Kasus penembakan di sekolah-sekolah di Amerika Serikat masih terus bermunculan. Baru-baru ini, seorang murid di Parkrose High School di Portland, Oregon, AS datang ke sekolah dengan shotgun beramunisi. Gerak-geriknya tertangkap CCTV di sekolah tersebut.
Dalam video yang tersebar di Internet, murid tersebut berjalan sembari membawa shotgun di tangan kanannya, hendak memasuki sebuah kelas. Untungnya, seorang guru/pelatih sepak bola di sekolah tersebut bertindak dengan cepat.
Sang pelatih, Keanon Lowe, hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk berpikir. Untungnya, dia tidak panik dan justru mengikuti instingnya, meraih senapan laras panjang tersebut, dan memeluk sang murid dengan sangat erat.
Senapan tersebut kemudian dia serahkan kepada guru lain untuk diamankan. Aksi heroik Lowe ini pun tertangkap kamera CTTV dan menjadi viral. Lowe bukan hanya dipuji sebagai pahlawan karena berkat aksinya tersebut, tidak ada korban luka-luka dan jiwa, tetapi dipuji atas caranya menghentikan sang pelaku.
Momen Penuh Kesedihan
Menurut Lowe, dia memeluk sang murid karena sebatas insting dan ingin menyelamatkan murid tersebut serta orang lain di sekitar. Dia memeluk pelaku dengan sangat erat, dan merasakan kesedihan yang sangat dalam dari dalam hati si pelaku.
"Itu momen yang menyedihkan. Menyedihkan, emosional buat dia, emosional juga buat saya. Di momen tersebut, saya merasa ada rasa sayang kepada dirinya," ungkap Lowe seperti dilansir dari In the Now.
Dia juga menambahkan, ketika masih muda, banyak orang yang tidak sadar mengenai apa yang mereka lakukan sampai akhirnya semua sudah berakhir dan terlambat.
"Kamu tahu, anak-anak sekarang memiliki banyak tantangan dalam kehidupan mereka saat tumbuh menjadi dewasa, juga kesehatan mental mereka. Ada juga akses terhadap senjata, dan lain-lain. Ini merupakan sebuah masalah yang sangat besar, kita semua butuh sebuah solusi. Tidak ada jalan pintas unntuk memperbaiki ini. Dan saya sejujurnya memiliki kasih sayang terhadap anak tersebut," jelas Lowe.
Lowe memeluk pelaku hingga akhirnya polisi tiba. Angel Granados-Diaz, sang pelaku yang masih berusia 18 tahun kemudian ditangkap. Namun, menurut polisi, Angel tidak ingin membunuh siapa pun saat itu. Dia hanya membawa senjata ke sekolah untuk bunuh diri. Usai putus dengan kekasihnya, Angle merasa sangat terpuku. Angel kini sedang menjalani perawatan kesehatan mental.
#ChangeMaker