Fimela.com, Jakarta Bayi tidur tengkurap, bolehkah? Pertanyaan tersebut termasuk yang paling banyak ditanyakan orangtua baru.
Melansir dari babycentre, untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS), para ahli menganjurkan agar kita menidurkan bayi secara telentang selama setahun pertama. Risiko SIDS memuncak antara usia 1 sampai 4 bulan, tetapi tetap menjadi ancaman hingga bayi berusia 12 bulan.
Setelah bayi terlihat cukup kuat untuk berguling ke depan dan belakang sendirian, ini tandanya tak perlu khawatir ia akan berguling tengkurap saat tidur. Tapi yang perlu dicatat adalah kita tetap harus menidurkannya sampai ia berusia satu tahun.
Lalu bagaimana tindakan pencegahan yang bisa dilakukan agar bayi tidak tidur tengkurap selama satu tahun pertama? Pastikan mereka mendapatkan kasur atau boks bayi yang kokoh dengan hanya seprai yang terpasang di atasnya.
Manfaat Tidur Terlentang
Tidak perlu menambahkan boneka dan mainan lainnya termasuk selimut. Jangan juga mendandani bayi berlebihan saat tidur dan jangan biarkan siapa pun merokok didekatnya.
Mencegah SIDS adalah alasan terpenting untuk menidurkan bayi secara terlentang. Namun sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2003 di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menemukan juga manfaat lain tidur terlentang.
Di antaranya bayi tidur telentang menderita lebih sedikit infeksi telinga, demam, dan hidung tersumbat dibandingkan bayi yang tidur dengan posisi lain. Nah, jadi pastikan untuk mengurangi risiko SIDS atau bayi menghidup kembali karbon dioksida karena tidak mendapatkan cukup oksigen pastikan mereka tidur dalam posisi terlentang.
Simak video berikut
#ChangeMaker