Jessica Iskandar Akui Pindah ke Bali untuk Penyembuhan

Syifa Ismalia diperbarui 06 Des 2020, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Artis Jessica Iskandar sudah beberapa bulan terakhir memilih menetap di Bali bersama anak semata wayangnya, El Barack. Hal ini dilakukan Jessica untuk penyembuhan dirinya yang sempat dinyatakan sakit Autoimun Graves.

"Iya benar juga sih (ke Bali untuk healing). Soalnya kan kemarin didiagnosa sakit kan sedih banget. I'm feeling down," ujar Jessica Iskandar saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2020).

"Karena sakitnya kata dokter bakal nempel seumur hidup, jadi kemungkinan bisa kambuh lagi nanti setelah sembuh. Jadi ya lumayan pikiran, makanya mungkin butuh waktu untuk recovery," tambahnya.

Jessica Iskandar menjelaskan alasannya memilih Bali sebagai tempat tinggal. Salah satunya karena ia merasa penyembuhan di Jakarta akan memakan waktu yang cukup lama, berbanding terbalik dengan di Pulau Dewata.

"Terus memilihnya Bali, karena mungkin kalau di Jakarta bisa sembuh pasti, tapi prosesnya mungkin agak sedikit trauma. Kalau di Bali kan mungkin bisa fokus untuk kesembuhan," ujar Jessica Iskandar.

2 dari 4 halaman

Pengobatan Masih di Jakarta

Jessica Iskandar. (Foto: Instagram @inijedar)

Kendati demikian Jessica Iskandar mengatakan masih menjalani pengobatan di Jakarta. Namun untungnya semua bisa dilakukan secara online, sehingga ia tak harus bolak balik ke luar Bali.

"Kalau pengobatan sih masih dari Jakarta, jadi setiap ketemu dokter via online. kecuali untuk ngambil darah masih offline, masih langsung gitu ada dokter yang ke rumah. Tapi sekarang udah lebih baik, kalau sebelumnya obat yang aku minum tuh bisa sampe 10 sehari, sekarang udah tinggal 2. Jadi udah lebih enak," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Penyembuhan Hati

Jessica Iskandar (Sumber: Instagram/inijedar)

Tak hanya menyembuhkan penyakitnya saja, tetapi sahabat Nia Ramadhani ini juga ingin mengobati luka hatinya. Seperti diketahui, Jessica sempat gagal menikah dengan Richard Kyle.

"Ya sembuhkan hati, jiwa dan raga gitu hehe. Kan maksudnya aku sebagai seorang perempuan juga sebagai ibu, jadi punya tanggung jawab dong. Kalau misal cuma mikirin diri sendiri terus berlarut-larutnya dalam kesedihan menerima diagnosis penyakit sama menerima hidup yg mungkin sedang nggak berpihak, kalau aku berlarut-larut nggak bahagia," katanya.

"Pasti anakku lebih sedih dan lebih nggak bahagia. Jadi aku harus bangkit, harus fokus kepada yang baik-baik dan indah-indah supaya aku juga bisa membesarkan anak aku dengan baik dan bahagia, gitu," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Tag Terkait