Fimela.com, Jakarta Masker wajah kain yang dapat digunakan kembali merupakan alat terbaik untuk mencegah penyebaran COVID-19. Mereka juga merupakan solusi yang lebih baik untuk penggunaan massal daripada masker bedah sekali pakai, yang merupakan sumber potensial polusi mikroplastik, menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Marine Pollution Bulletin.
Namun, meskipun ramah lingkungan, masker kain menjadi kurang efektif dalam memblokir virus corona ketika sudah tipis karena dicuci dan dipakai berulang kali. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda bahwa masker tidak lagi menyaring virus corona dengan aman.
Lalu, apa tanda kita harus mengganti masker yang digunakan? Simak selengkapnya berikut ini.
What's On Fimela
powered by
1. Tali yang sudah longgar
1. Tali yang sudah longgar
Tali menjadi penyangga utama masker yang digunakan. Siftanya yang elastis membuat tali yang digunakan akan semakin longgar jik dipakai terus menerus. Jadi, saat karet tersebut sudah longgar, maka usahakan untuk tidak lagi menggunakan masker tersebut.
2. Masker yang tidak pas
Jka kamu menggunakan masker yang terlalu besar atau terlalu kecil, maka tandanya masker tersebut sudah saatnya diganti. Masker yang tidak pas tidak nyaman digunakan dan kurang efektif menangkal segala kuman dan virus.
3. Masker terkena noda
Baik terkena kopi, makeup, dan lain sebagainya yang membuat masker tersebut tidak bersih lagi. Jad, segera ganti dengan masker yang bersih.
4. Kain yang dipakai terlalu tipis
Salah satu cara untuk mengujinya adalah dengan mencoba meniup lilin dengan masker. Jika saat memakai masker lilin dapat mati, maka tandanya masker tersebut memiliki kain yang terlalu tipis.
5. Masker sudah dicuci lebh dari 30 kali
Terlalu sering dicuci akan menjadikan serat kain meregang. Perlu dipahami jika masker akan efektif dipakai jika memiliki serat yang kuat sehingga partikel virus tidak dapat masuk ke dalamnya.
#ChangeMaker