Fimela.com, Jakarta Dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Burger King Indonesia meggalakkan sebuah gerakan #SunyiBersuara atau Voice of the Silent untuk inklusivitas dan kesempatan yang setara di dunia kerja, khususnya bagi komunitas tuli.
Sejak 2018, Burger King Indonesia telah mempekerjakan lebih dari 100 anggota kru tuli di seluruh toko di Bali, Makassar, dan Jakarta. Menurut Head of HR dan CSR di Burger King Indonesia, Frida Marpaung, hal ini menuntut mereka untuk membangun prosedur ketenagakerjaan dan pelatihan dari awal. Pihaknya juga telah banyak belajar selama proses tersebut.
"Kami memulai proses perekrutan menjelang akhir 2018 – yang menuntut kami untuk membangun prosedur ketenagakerjaan dan pelatihan dari awal, serta kami telah belajar banyak selama proses tersebut. Kami memahami bahwa bisnis mungkin memiliki beberapa pertimbangan sebelum melakukan perjalanan ini, seperti yang terjadi pada kami di awal," jelasnya.
Menurut CEO Burger King Indonesia, Vaibhav Punj, survei kepuasan tamu menunjukkan toko khusus Burger King bekerja lebih baik secara signifikan. Untuk itu, pihaknya ingin menjangkau perusahaan dengan Surat Terbuka dan menerbutkan tool-kit untuk membantu mereka memulai perjalanan khusus mereka.
What's On Fimela
powered by
Sunyi Bersuara
Tool-kit Sunyi Bersuara akan memberikan panduan jelas tentang cara mempekerjakan orang dengan dosabilitas, yang berfokus pada empat langkah utama. Pertama, pendidikan tentang berbagai jenis disabiliyas. Lalu, memahami kebutuhan organisasi, serta mengjangkau pihak-pihak terpilih yang bisa membantu dalam perekrutan hingga pelatihan, serta kontak untuk LSM dan pemangku kepentingan yang mendukung orang dengan disabilitas.
Tool-kit ini juga tersedia di situs SunyiBersuara.id. Untuk mendorong lebih banyak lagi perusahaan di Indonesia yang mempekerjakan orang dengan disabilitas, Burger King telah mengunggah video yang memperlihatkan bagaimana para kru spesial bekerja dengan cara yang sama dengan kru lainnya.
“Membangun masa depan yang lebih baik dan masyarakat inklusif, bergantung pada tindakan kita hariini. Jaringan kerja bisnis dan disabilitas di Indonesia adalah sekelompok perusahaan yang memilikikesamaan pikiran guna mempromosikan ketenagakerjaan penyandang disabilitas.” tutur KazutoshiChatani Employment specialist di ILO, Jakarta.
#Changemaker