Fimela.com, Jakarta Dalam memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Dewan Riset Daerah Prov. DKI Jakarta (DRD Jakarta) bekerjasama dengan Kajian Pengembangan Perkotaan Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia pada 25 November 2020 menyelenggarakan webinar publik pukul 13.00 – 15.30 WIB, dengan tema “Perempuan Bicara tentang Perempuan: Peran Perempuan dalam Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga selama Masa Pandemi Covid-19 di Daerah Perkotaan”, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
Para pembicara seluruhnya adalah para srikandi, yang memiliki kompetensi dalam pemberdayaan perempuan yaitu Ibu Diahhadi Setyonaluri, Ph.D, (peneliti Lembaga Demografi FEB UI) menyampaikan “Partisipasi perempuan di pasar kerja”; Ibu Sukma Widyanti (Sekretaris BP Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta) membahas dampak covid-19 terhadap perempuan Jakarta, Ibu Dr. Renny Nurhasana (dosen tetap Kajian Pengembangan Perkotaan SKSG UI) menyampaikan penelitian tentang para istri pengemudi Ojek di DKI Jakarta, ditutup oleh Ibu Tuty Kusumawati (Kepala Dinas PPAPP) membahas program-program dan kebijakan apa saja terkait pemberdayaan perempuan, khususnya pemberdayaan ekonomi di wilayah Prov DKI Jakarta.
Ketua DRD Jakarta, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan menyampaikan, “DRD dan SKSG UI berkomitmen untuk turut menghapuskan kekerasan terhadap perempuan melalui peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Policy brief tentang hal ini akan segera disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta.”
Dalam data yang dipaparkan oleh Diahhadi Setyonaluri, Ph.D dan penelitian Dr. Renny Nurhasana pada istri tukang ojek online menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan sejumlah kegiatan ekonomi mengalami mati suri termasuk usaha restoran dan hiburan, sektor angkutan mengalami penurunan jumlah penumpang yang signifikan, hingga terjadinya PHK dan pekerja yang dirumahkan.
Hal tersebut berakibat pada penurunan kondisi ekonomi rumah tangga secara drastis, sehingga mendorong masyarakat melakukan berbagai upaya agar dapat bertahan hidup, termasuk situasi dimana perempuan sebagai bagian dari angkatan kerja terpaksa memasuki sektor informal yang rentan dan minim perlindungan, berupaya melakukan usaha mikro dan kecil menengah (umkm), dan mengatur pengeluaran sedemikian rupa.
Pandemi ini menyebabkan sejumlah kegiatan ekonomi mengalami mati suri
Sukma Widyanti, M.Si, Anggota Komisi 4 DRD Jakarta menerangkan, “Pada masa pandemi Covid-19, perempuan diposisikan dalam beban yang semakin berlipat ganda baik dalam mengerjakan fungsi ibu rumah tangga, turut mencari tambahan nafkah, mendampingi anak belajar jarak jauh, hingga merawat mereka yang melakukan isolasi mandiri. Ini disebabkan adanya nilai-nilai peran sosial dalam masyarakat yang menekankan perempuan pada fungsi feminisme tersebut.”
Kepala Dinas PPAPP Ibu Tuty Kusumawati, menyampaikan, “Sebagai wujud kongkrit komitmen Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas PPAPP, telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekononomi perempuan dalam kolaborasi sosial berskala besar (KSBB) bidang UMKM, melalui program PKT Jakpreneur atau pengembangan kewirausahaan terpadu. Ini merupakan kegiatan pengembangan potesi keterampilan kewirausahaan, dimana sebanyak 69,69% dari pelaku wirausaha dampingan pada tahun 2020 adalah perempuan.”
Lebih lanjut Sukma Widyanti menjelaskan, “Namun demikian, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah tersebut tidak serta merta mengurangi beban perempuan dalam ekonomi maupun berbagai bentuk kekerasan lainnya. Oleh sebab itu kami berharap adanya komitmen dan kolaborasi semua pihak sebagai upaya mengatasi kekerasan terhadap perempuan. Gubernur DKI Jakarta sudah memiliki awal yang baik dalam mewujudkan janji kerja pemuliaan perempuan, semoga dapat diikuti oleh segenap pembuat kebijakan terhadap program-program yang melibatkan dan memberdayakan perempuan di semua sektor.”
Ketua Panitia Webinar, Dr. Chotib, M.Si, yang merupakan Anggota Komisi 4 DRD Jakarta dan sekaligus Ketua Pelaksana/Keprodi Kajian Pengembangan Perkotaan SKSG UI menyimpulkan, “Webinar ini mendapat sambutan baik dari segenap hadirin yang terdiri atas para akademisi, dosen, peneliti, mahasiswa, pemerintah daerah dan para kader PKK di wilayah Jakarta. Melihat antusiasme masyarakat, ke depan kami akan terus berkolaborasi untuk dapat menjadikan Jakarta kota yang maju dan warganya bahagia.”
#ChangeMaker