Penelitian Global Terbaru: Usai Pandemi Karyawan tidak Mau Bekerja 9 to 5 Lagi

Annissa Wulan diperbarui 30 Nov 2020, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kaspersky baru saja merilis hasil penelitian global terbaru mereka terhadap 8.000 pekerja UKM di berbagai industri. Hasilnya mengungkapkan bahwa hampir 3 per 4 karyawan atau sekitar 74% tidak mau kembali bekerja dengan cara sebelum pandemi COVID-19.

Para pekerja di seluruh dunia sekarang telah bisa membentuk masa depan bisnis sesuai keinginan mereka, baik itu menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang dicintai, menghemat uang, atau bekerja dari jarak jauh. Saat dihadapkan dengan beban bekerja jarak jauh yang sangat besar, para pemimpin bisnis sekarang harus cepat beradaptasi demi menjaga bisnis tetap aman dan tangguh.

Sementara para karyawan menggunakan momen perubahan selama pandemi ini sebagai kesempatan untuk menilai kembali prioritas sebelumnya dan merencanakan masa depan tentang apa yang benar-benar penting bagi mereka. Dalam upaya melepaskan diri dari belenggu rutinitas pekerjaan sebelumnya, para karyawan memikirkan kembali hal-hal normal berikutnya untuk bekerja.

 

 

2 dari 3 halaman

Budaya para karyawan yang lebih fleksibel saat bekerja dari jarak jauh

Ilustrasi melamar kerja (Foto: Unsplash.com/ Raw Pixel)

Sekarang, banyak karyawan yang menjunjung budaya kerja yang lebih gesit, akomodatif, dan manusiawi. Ke depannya, hampir 2 dari 5 karyawan ingin meninggalkan sistem bekerja 9 to 5 dan usul ini banyak berasal dari mereka yang berusia 25 sampai 34 tahun.

Bahkan sekitar sepertiga dari para karyawan ingin mengakhiri sistem bekerja 5 hari dalam seminggu. Faktanya, sebagian besar manfaat yang diperoleh adalah penghargaan kepada diri sendiri, karena akhirnya mereka dapat memahami pentingnya mendapatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Karena inilah, oenting bagi bisnis untuk mendukung cara kerja modern dan fleksibel dengan cara meningkatkan dan menyesuaikan fasilitas yang dibutuhkan. Untuk membantu organisasi menjaga keamanan sistem kerja fleksibelnya, Kaspersky merekomendasikan beberapa hal berikut ini.

3 dari 3 halaman

Hal-hal yang harus diakomodasi untuk para karyawan yang bekerja dari jarak jauh

ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

1. Memberdayakan karyawan untuk menjadi lebih sadar dan memahami dunia maya. Baik bekerja dari rumah atau di kafe, sistem bekerja jarak jauh akan menghasilkan perubahan yang sepenuhnya baru dalam perilaku dan pola pikir karyawan.

2. Mengambil langkah-langkah perlindungan data utama untuk melindungi data dan perangkat perusahaan, termasuk mengaktifkan perlindungan kata sandi, perangkat kerja enkripsi, dan memastikan cadangan data.

Kaspersky telah menunjuk firma riset independen Censuswide untuk melakukan survei terhadap 8.076 karyawan bisnis kecil-menengah di Brazil, Belgia, Cina, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Luksemburg, Malaysia, Meksiko, Belanda, Rusia, Spanyol, Afrika Selatan, Turki, UEA, Inggris, dan Amerika Serikat pada bulan Oktober 2020 lalu. Kaspersky sendiri adalah perusahaan global cybersecurity yang berdiri sejak tahun 1997. Bagaimana menurutmu?

#ChangeMaker