3 Masalah Kesehatan Mental yang Dialami Korban Pelecehan dan Kekerasan Terhadap Perempuan

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 28 Nov 2020, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Trauma terus berlanjut bahkan setelah seseorang meninggalkan hubungan yang beracun. Mengalami pelecehan dapat memiliki efek yang sangat merugikan pada kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisik. Bagi banyak orang, meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan tampaknya mustahil karena mereka mencintai pasangannya, mengharapkan mereka untuk berubah. Begitu seseorang menemukan kekuatan untuk pergi meninggalkan pasangannya, ia diliputi oleh emosi, baik positif maupun negatif.

Awalnya, mereka mungkin merasa seolah-olah telah dibebaskan karena tidak lagi harus menghadapi kritik, kontrol, penilaian, manipulasi, dan segala bentuk pelecehan lainnya. Namun, perasaan kebebasan dan kebahagiaan seringkali hanya bertahan sementara. Berikut ini beberapa trauma yang paling sering dialami seseorang yang mengalami pelecehan.

Mereka Merasakan Kesedihan, Melanyalahkan, Kebencian dan Amarah

Tak lama setelah perasaan senang dan lega pada awal, seseorang mungkin mulai merasakan kesedihan dan rasa bersalah atau kemarahan dan kebencian. Memiliki kebebasan dan kendali atas hidup akan membuka mata mereka dan membuat mereka melihat betapa pelecehan telah memengaruhinya. Ketika dihadapkan dengan kesadaran ini, mereka akan mulai merasakan kemarahan dan kebencian yang hebat karena tidak akan dapat percaya bahwa orang yang mencintainya, telah melecehkan dengan begitu kejam. Di sisi lain, beberapa orang mungkin merasa sedih dan bersalah jika orang yang mereka tinggalkan adalah teman seumur hidup atau bahkan anggota keluarga. Mereka akan merasa sangat sakit dan harus mengingatkan diri sendiri tentang pelecehan yang mereka alami.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Memberi Batasan untuk Melindungi Diri

Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/Maaron

Setelah kebencian dan amarah, yang bisa diliputi oleh rasa takut, misalnya pikiran seperti “Jika keluarga saya sendiri bisa menyakiti saya begitu dalam, bagaimana saya bisa percaya bahwa pasangan tidak? Bagaimana jika pasangan saya secara fisik melecehkan saya seperti yang dilakukan mantan saya? Bagaimana saya bisa mempercayai seseorang lagi setelah saya curhat kepada sahabat saya dan yang mereka lakukan hanyalah menggunakan kelemahan saya untuk menghancurkan saya?”

Secara alami, mereka akan melakukan segala daya untuk melindungi diri sendiri dan memastikan bahwa mereka tidak pernah mengalami rasa sakit yang sama lagi. Ini berarti mereka akan sulit mempercayai orang-orang di sekitarnya dan mungkin perlu waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sampai mereka menemukan kekuatan untuk memercayai seseorang sekali lagi.

Mereka akan Kembali Membaik

Perjalanan menuju pemulihan tidak akan mudah. Banyak orang menemukan bahwa mereka tidak dapat menangani proses pemulihan mereka sendiri, dalam kasus di mana pelecehan sangat parah, orang sering mencari bantuan profesional. Hal penting untuk diingat adalah bahwa pada akhirnya, mereka akan menjadi orang yang lebih kuat yang mengetahui nilai mereka dan apa yang mereka butuhkan dalam suatu hubungan. Selain itu, setelah bertahun-tahun mengalami pelecehan dan akhirnya pulih, mereka akan lebih mampu memperhatikan tanda bahaya dan membaca yang tersirat. Pada akhirnya, mereka akan pulih dan belajar untuk mencintai lagi.

Korban pelecehan selalu merasakan luka yang dalam yang membuat mereka merasakan trauma. Ini dapat memengaruhi kesehatan mental para penderitanya. Yuk, saling menguatkan dan mencegah pelecehan dan kekerasan terjadi perempuan.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker