5 Hal yang Perlu Dipahami Perempuan Usia 20an agar Tak Gampang Gelisah Jalani Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 27 Nov 2020, 13:11 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang pasti punya pengalaman tersendiri terkait cinta pada usia 20an hingga awal 30an. Tak ada yang sama persis. Berbagi pengalaman dan pemahaman soal cinta dan rasa pun menjadi hal yang bisa kita lakukan untuk bisa menguatkan diri kita masing-masing.

Manis pahitnya pengalaman yang berbeda bisa diambil sisi baiknya. Kesalahan-kesalahan yang pernah ada semoga tidak pernah terulang kembali. Saat berusia 20an hingga awal 30an, memahami hal-hal ini bisa menghadirkan kebahagiaan baru dalam hidup kita.

1.  Cinta yang Tulus Itu Ada

Cinta yang tulus itu ada. Salah satunya adalah cinta orang tua kepada anaknya. Sedewasa apa pun seorang anak, orang tua akan selalu menghadirkan cinta terbaiknya untuknya. Seorang anak sampai kapan pun rasanya tak akan pernah bisa membalas semua cinta dan kebaikan orang tuanya.

Cinta yang tulus itu ada. Bagi kita yang saat ini masih bisa bersama orang tua dan berada di dekat mereka, perbanyak syukur kita. Perbanyak pula doa kita untuk mereka sembari selalu mengupayakan hal terbaik untuk membahagiakan keduanya. Bagi yang orang tuanya sudah berpulang, selalu haturkan doa-doa terbaik untuk mereka. Orang tua adalah sosok pertama yang mengajarkan kita soal cinta dan kehidupan. Kita tak bisa menuntut orang tua kita serba sempurna sebab kita juga bukan anak yang sempurna. Semoga ketulusan mereka dalam mencintai kita akan berbuah pahala yang berlipat ganda untuk mereka.

2. Tiap Orang Punya Zona Waktu Cintanya Sendiri

“Penyelamat jiwa yang dibutuhkan pada zaman sekarang: berhenti membandingkan,” tulis Adjie Santosoputro dalam Mengheningkan Cinta. Kadang kita masih sulit untuk menahan diri dari membanding-bandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain. Melihat orang-orang terdekat sudah menikah dan menjalani peran baru sebagai orang tua, ada rasa iri yang muncul. Lalu ada yang tampak sangat galau karena kegagalan cinta yang terjadi berulang kali, ada rasa seakan kita merasa lebih beruntung darinya. Padahal yang menjadi fokus kita seharusnya adalah hidup kita sendiri. Kita tak bisa terus membandingkan diriku dengan orang lain. Baik membandingkan diri dengan melihat ke atas maupun ke bawah. Sebab tiap orang punya zona waktunya sendiri. Ujian yang didapat setiap orang perihal cinta dan jodoh berbeda satu sama lain.

2 dari 2 halaman

3. Hati yang Hancur Bisa Kembali Utuh

Perlahan move on./Copyright shutterstock.com/g/prostock_studio

Hati yang patah bisa kembali utuh. Hati yang terluka bisa kembali sembuh. Cinta sepihak tidak untuk diratapi seumur hidup. Cinta yang tak berbalas tidak perlu ditangisi setiap malam. Kegagalan dalam jalinan cinta bukan akhir dari segalanya.

Saat hati ini terasa begitu sesak dan sempit untuk berdamai dengan keadaan, maka yang perlu dilakukan adalah meminta kepada Sang Pembolak-balik Hati untuk melapangkan dan meluaskan hati kita. Mungkin prosesnya tidak bisa cepat. Namun, dalam perjalanannya kita akan memahami bahwa hati kita sebenarnya bisa lebih kuat dari kita duga.

4. Untuk Bahagia, Tak Perlu Menunggu Lama

Dalam penantian mencari dan menemukan jodoh, bukan berarti kita berdiam diri. Kita tetap bisa bahagia. Kebahagiaan adalah hal yang perlu kita wujudkan sendiri. Menjadi bahagia adalah tanggung jawab kita sendiri. Kesepian yang hadir pun tetap perlu kita peluk. Ketika saat sendiri kita sudah bisa menciptakan kebahagiaan dalam hidup, maka ketika sudah menikah kita bisa lebih yakin untuk menciptakan kebagiaan yang lebih berwarna lagi. Kesendirian tak usah terlalu lama ditangisi. 

5.  Cinta akan Selalu Menyertai Kehidupan Kita

Memang tak selamanya manis. Karena cinta, kadang kita menangis dan terpuruk. Cinta pula yang kadang menghadirkan luka-luka baru. Namun, dalam perjalanannya kita belajar banyak hal tentang cinta. Cinta akan selalu menyertai kehidupan kita. Sebab Sang Penggenggam Jiwa kita menghadirkan kita ke dunia dengan cinta-Nya. Setiap ujian yang hadir dalam kehidupan kita tak lepas dari cara-Nya mencintai kita. Semoga kita pun bisa senantiasa membalas cinta-Nya dengan menghadirkan kebaikan-kebaikan dalam hidup ini.

Semoga setiap fase kehidupan yang kita jalani bisa menghadirkan makna baru dalam kehidupan. Tak perlu lagi gelisah atau khawatir untuk hal-hal yang di luar kendali kita. 

#ChangeMaker