Kekerasan Seksual Jadi Shadow Pandemic, Shoes Art Installation Dorong Pengesahan RUU PKS

Karla Farhana diperbarui 26 Nov 2020, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kekerasan seksual meningkat selama Corona melanda. Angka kasus yang semakin tinggi ini menjadikan kekerasan seksual sebagai shadow pandemic yang merupakan masalah darurat nasional. Untuk itu, kekerasan seksual harus menjadi perhatian utama pemerintah masyarakat. 

Pasalnya, kekerasan seksual, terutama yang terjadi pada perempuan, merupakan bentuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender antara perempuan dan laki-laki. Sehingga, Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual atau UU PKS sangat diperlukan. Untuk mendorong pengesahan RUU PKS ini, the Body Shop Indonesia menggelar kampanye bertema Shoes Art Installation the Body Shop Indonesia: Semua Peduli, Semua Terlindungi Sahkan RUU PKS #TBSFightForSisterhood pada tanggal 26 November hingga 10 Desember 2020. 

Kampanye ini merupakan bagian dari aksi 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap perempuan yang diadakan setiap tahun. Kegiatan ini digelar di Gedung Komisi Nasional Perempuan. Acara ini juga disiarkan secara live bagi masyarakat dan awak media. 

Mengenai instalasi seni tersebut, the Body Shop Indonesia menggunakan media sepatu sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan aspirasi dukungan bagi perempuan dan pengesahan RUU PKS. Aksi dan instalasi ini terinspirasi dari kisah seorang seniman asal Turki, Vahit Tuna yang menciptakan sebuah instalasi menggunakan 440 pasang sepatu hak tinggi dan dipamerkan di sebuah jalan di Istanbul. 

Lewat karya seninya, Vahit Tuna mengungkapkan kondisi kekerasan rumah tangga dan seksual di Turki pada tahun 2018 sangat para dan telah merenggut 440 nyawa perempuan. Lewat instalasi itu, Vahit Tuna berharap dapat menyadarkan setiap warga di sana untuk mulai memikirkan dampak akibat melakukan kekerasan terhadap perempuan. Baginya, 440 perempuan di Turki yang menjadi korba bukan hanya soal pembunuhan saja, tetapi juga akibat adanya diskriminasi terhadap mayoritas perempuan Turki untuk tetap bungkam dan tidak berdaya untuk menyuarakan haknya. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

500 Pasang Sepatu

Body Shop Indonesia menggelar Shoes Art Installation untuk mendorong pengesahan RUU PKS dan mengedukasi masyarakat soal kekerasan seksual yang menjadi shadow pandemic selama Corona melanda.

Sementara, Shoes Art Installation di Indonesia mengunakan 500 pasang sepatu sebagai simbol dukungan untuk kampanye Stop Sexual Violence dari customer, karyawan serta kolega dari the Body Shop Indonesia. Sepatu-sepatu itu akan ditransfer sebagai dukungan kampanye Shoes in Silence di DPR serta Shoes Art Installation di Komisi Nasional Perempuan. 

Inastalas ini berlokasi di 2 area; bagian sisi tembok gedung Komnas Perempuan digunakan untuk instalasi pakaian dan sepatu korban kekerasan seksual, dan sisi lorong gedung digunakan untuk area khusus sepatu publik dan penyintas yang diisi dengan cerita kekerasan seksial sedang hingga ringan. Seperti catcalling, body shaming, sentuhan, dan pengalaman kejadian kekerasan seksual lainnya. 

Dalam acara live virtual opening ceremony yang digelar pada pagi ini (26/11/20), turut hadir beberapa tokoh seperti Suzy Hutomo, selaku Owner & Executive Chairperson The Body Shop® Indonesia, Veryanto Sitohang, selaku Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Wawan Suwandi selaku Public Relations Yayasan Pulih, Devi Asmarani, Selaku Editor in Chief & Co-Founder Magdalene.co, Hera Diani, Managing Editor & Co-Founder Magdalene.co dan Dian Ina Mahendra selaku Art Director Shoes Art Installation. 

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut