Dian Sastrowardoyo Buka Kelas Sustainable Fashion untuk Kurangi Sampah di Dunia

Vinsensia Dianawanti diperbarui 25 Nov 2020, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai pekerja seni, Dian Sastrowardoyo juga memiliki fokus terhadap perkembangan industri mode Indonesia. Tidak hanya menjadi sebuah lapangan kerja yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi, industri fashion juga menghasilkan limbah dan penyumbang sampah terbesar di dunia.

Sepanjang 2019, Fashion Industry Waste Statisitc & zerowaste.id mencatat industri fashion secara global menyumbang 20% limbah air dunia dan 10% emisi karbon dunia. Dian Sastowardoyo melalui yayasan yang dibangunnya pun membuka kelas online yang bernama M-Class bagi para mahasiswa bersama Magnifique Indonesia.

Dalam sesi kelas online ini, Dian Sastrowardoyo bersama Chitra Subyakto berbagi cerita sekaligus mengajak generasi muda untuk mengenal lebih dalam seputar sustainable fashion. Dimulai dari mengenal bahan yang ramah lingkungan hingga cara mengolah sampah menjadi sebuah produk fashion yang minim limbah.

 

2 dari 3 halaman

Belajar sustainable fashion

Fokus akan bahaya limbah fashion bagi dunia, Dian Sastrowardoyo membuka kelas online untuk belajar lebih dalam soal sustainable fashion (Fotoi: Magnifique)

“Dengan mengajak teman-teman mahasiswa dan komunitas untuk ikut acara ini, kita juga ikut menyebarkan informasi penting dan mengedukasi konsumen untuk lebih sadar akan dampak lingkungan sebagai konsekuensi pilihan dan gaya hidup kita," kata Dian Sastrowardoyo.

Sebagai salah satu merek lokal yang fokus pada sustainable fashion, Sejauh Mata Memandang yang didirikan oleh Chitra Subyakto mencoba lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memberdayakan masyarakat, dan mengangkat kekayaan wastra Indonesia untuk dikemas dalam kehidupan sehari-hari.

"Penggunaan bahan daur ulang serta memanfaatkan materi bahan dari pabrik-pabrik tekstil yang tidak terpakai, yang dikenal dengan istilah deadstock adalah salah satu cara agar kita tidak menambah sampah. Kami senang terlibat di kegiatan Webinar seperti ini karena penting sekali masyarakat luas paham dan sadar akan kerusakan alam saat ini dan ikut berperan aktif untuk merawat bumi tempat kita tinggal," kata Chitra Subyakto.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker