Fimela.com, Jakarta Beberapa perempuan mungkin berpikir, agar bisa menciptakan pernikahan bahagia adalah mengandalkan pasangan yang bisa membuatnya bahagia. Kamu pasti juga pernah mendengar seorang teman memilih pasangannya saat ini karena "Dia bisa bikin aku bahagia".
Tapi tahukah kamu bahwa berpegang pada hal semacam itu justru tak bisa menjamin kebahagiaan pernikahan?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa pasangan yang membuat terlalu banyak harapan dalam hubungan pernikahan, terutama menginginkan pasangan bisa membuatnya bahagia, adalah inti permasalahan dari pernikahan yang tak bahagia.
What's On Fimela
powered by
Kunci Pernikahan Bahagaia
Peneliti mengikuti perkembangan cinta 135 pasangan selama empat tahun pertama pernikahan mereka dan menemukan bahwa menuntut terlalu banyak hal pada pasangan dalam pernikahan justru jadi bencana besar hancurnya pernikahan.
Penelitian lain yang dilansir dari TIME.com juga menunjukkan, jika ingin menjalani pernikahan bahagia, maka kamu harus jadi orang yang bahagia dulu sejak awal. Karena kebahagiaan setiap orang pada akhirnya kembali dari dalam dirinya sendiri.
Hal ini tentunya menjadi pengingat bagi setiap orang bahwa kamu tidak boleh menikahi seseorang dengan harapan mereka bisa membuatmu bahagia, karena itu egosi dan tak adil bagi pasanganmu. nda harus menikahi seseorang karena Anda mencintainya dan mengusahakan kebahagiaan pernikahan ini bersama.
#ChangeMaker with FIMELA