Fimela.com, Jakarta Dear you,
Terima kasih sudah bertahan hingga sejauh ini. Hatimu yang dulu pernah patah ternyata bisa kembali utuh meski prosesnya tidak mudah.
Kegagalan demi kegagalan kamu alami. Malam-malam panjang kamu lewati untuk menyembuhkan rasa sedih itu. Terima kasih kamu sudah bertahan.
Pencarian cinta sejati dan jodoh tak kunjung menemukan titik terang. Hatimu berulang kali patah dan hancur. Entah sudah berapa malam yang kamu lalui untuk mencurahkan semua rasa sakit dan air matamu. Perlahan-lahan kamu berdamai dengan keadaan. Hatimu jauh lebih lapang dari sebelumnya. Terima kasih sudah bertahan.
Hubungan yang kamu jalani ternyata menjumpai banyak liku dan batu terjal. Ada tangis yang kamu pendam seorang diri demi menjaga hati orang-orang terkasihmu. Sejumlah malam kamu lalui seorang diri untuk mengumpulkan kembali keping demi keping jiwamu. Terima kasih sudah bertahan.
Karier dan pekerjaan yang sedang kamu tekuni tak kunjung memberi kebahagiaan seperti yang kamu harapkan. Malam-malam tanpa tidur sering kamu lalui demi memenuhi tenggat demi tenggat pekerjaan. Bekerja hingga larut malam bahkan pagi hari demi mencapai impian yang pernah kamu rangkai. Setiap kali kamu ingin berhenti atau menyerah, kamu selalu mengingatkan diri soal niat awal kamu dulu memulainya. Terima kasih sudah bertahan.
Terima Kasih atas Semua Upaya Terbaikmu
Hidupmu seakan berjalan di tempat. Orang-orang terdekat sudah memilih jalan masing-masing dan makin menjauh dari lingkaran hidupmu. Kamu merasa tertinggal. Kamu seakan sengaja ditinggal. Saat yang lain sudah melesat ke berbagai fase kehidupan baru, kamu masih bergulat dengan kehidupanmu yang seakan tak pernah absen dari masalah. Satu-satunya orang yang kini bisa kamu andalkan hanya diri sendiri. Perjuanganmu ternyata jauh lebih panjang dari orang-orang di sekitarmu. Terima kasih tetap bertahan.
Kamu merasa telah banyak membuat pilihan yang salah dalam hidup. Berbagai jenis kata “seandainya” mencecar benakmu. Seandainya dulu kamu kuliah lebih baik, seandainya dulu kamu memilih pekerjaan yang berbeda, seandainya kamu lebih keras lagi memperjuangkan cinta, seandainya kamu memilih jalan yang sama dengan kebanyakan orang, seandainya kamu tak terlahir sebagai kamu, seandainya kamu tak pernah terlahir ke dunia, seandainya… . Penyesalan dan rasa bersalah kerap menghantui karena berbagai pilihan yang kamu anggap keliru. Ah, kita semua pernah membuat pilihan yang salah dalam hidup. Meski ada banyak luka dan kesedihan yang kamu rasakan, terima kasih karena kamu sudah dan masih akan bertahan lalui semua itu.
Orang-orang terdekatmu semakin menjauh dan berubah. Kamu merasa sudah tidak dipedulikan lagi oleh keluargamu. Bahkan keluargamu sudah makin jarang menanyakan kabarmu. Setiap kali kamu hadir di tengah mereka, kamu seakan dianggap tak pernah ada. Mereka yang dulu begitu hangat bisa berubah bersikap begitu dingin entah karena apa. Tak apa. Tetaplah berterima kasih pada dirimu sudah bersabar dan bertahan.
Menghadapi kehilangan dan perpisahan tak pernah mudah. Hati kita tak akan pernah bisa baik-baik saja menghadapi itu semua. Tidak semua hal bisa kita pahami dan cerna dengan baik. Kenapa begini dan kenapa begitu. Tidak semuanya harus kita cari jawabannya dengan tergesa-gesa. Melewati hari-hari penuh duka dan kesedihan selalu menjejakkan luka. Namun, kamu sudah bertahan. Terima kasih untuk itu.
Terima kasih untuk dirimu yang sudah melewati malam-malam panjang. Akan ada saatnya kamu akan mengingat malam-malam itu dan tersenyum. Kamu akan menyadari bahwa ternyata kamu lebih kuat dari yang kamu kira.
#ChangeMaker