Fimela.com, Jakarta Pada dasarnya setiap sepuluh tahun, manusia selalu dihadapkan pada momen penting yang berpengaruh dalam hidupnya, demikian yang disebutkan dalam buku Citizen 4.0. Usia 0-10 tahun disebut Kids on the Block, lalu pada usia 10-20 disebut Young, Wild, and Free, selanjutnya usia 20-30 tahun disebut Twenty Something, usia 30-40 tahun disebut Terrific Thirties, usia 40-50 tahun disebut Fantastic Forties, berlanjut 50 is the New 40, Super Sweet Sixty, Retire Without Regrets, dan Enlightened at Eighty.
Kali ini kita akan menyoroti fase Twenty Something dan Terrific Thirties. Sebab pada fase tersebut secara umum kita dihadapkan pada fase dewasa muda di mana banyak perubahan dan penyesuaian yang harus kita lakukan dalam hidup.
Twenty Something
Pada usia 20-30 tahun kita telah beranjak menjadi sosok dewasa muda. Di antara kita ada yang telah menyelesaikan studi dan mulai meniti karier atau memulai usaha. Ada juga yang sudah menikah dan mulai membangun rumah tangga. Secara garis besar pada dekade ketiga dalam hidup kita ini, kita mulai menghadapi dunia yang sebenarnya. Kita punya tanggung jawab yang lebih besar. Tekanan pun semakin bertambah.
Isu yang sering menjadi sangat penting pada rentang usia 20-30 tahun apalagi kalau bukan soal pasangan hidup. Yakin deh pada usia ini kita akan mulai membayangkan kehidupan pernikahan. Karena hal itu pula, kita pun dihadapkan pada banyak kebingungan.
Yang baru putus cinta, bingung bagaimana cara melanjutkan hidup. Yang baru jatuh cinta tapi ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan, bingung cara menata hati. Yang baru menjalin sebuah hubungan, bingung bagaimana cara menyelaraskan hubungan. Yang baru jomlo, bingung pula mencari jodoh dan belahan jiwa yang entah ada di mana.
Persoalan cinta, jodoh, atau pasangan hidup ini kerap jadi faktor utama penyebab kita terjaga pada malam hari. Kalau sudah dilanda permasalahan yang menyangkut cinta, hati tidak tenang dan ketika memejamkan mata pun rasanya diselimuti rasa gelisah. Galau sepanjang malam. Terjaga hingga pagi hari. Tahu-tahu pas matahari sudah terbit, terbentuklah lingkaran hitam di bawah mata yang membuat wajah tampak semakin kusut.
Terrific Thirties
Pada usia 30-40 tahun, banyak di antara kita yang mulai memperhatikan kestabilan dalam hidup. Makin banyak waktu yang kita habiskan untuk merefleksikan kehidupan yang telah kita jalani selama ini. Mengevaluasi lagi pekerjaan atau profesi yang kita jalani. Memandang dan membuat rancangan baru soal masa depan. Rentang decade keempat ini juga disebut fase mid-life. Kita akan mulai berlatih dan belajar cara untuk berdamai dengan situasi yang kita hadapi saat ini.
Tantangan terberat pada fase Terrific Thirties ini adalah mencari cara agar hidup tidak monoton. Tidak lagi terusik dengan cara menghadapi gejolak hidup, melainkan lebih ke upaya menemukan cara untuk melakukan sesuatu yang berdampak positif besar pada diri. Melakukan refleksi diri atas pekerjaan yang sedang ditekuni. Melakukan sejumlah pertimbangan untuk melakukan perubahan baru dalam karier atau pekerjaan yang sedang dijalani. Haruskah resign? Perlukah pindah kantor? Perlukah mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi? Apakah pekerjaan yang dilakukan saat ini sudah sesuai harapan dan passion? Berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan bisa cukup mengusik kehidupan kita yang berada pada usia 30an.
Apakah kamu juga mengalami fase-fase di atas? Tak perlu panik berlebihan saat mengalaminya sebab yang kamu alami juga pada dasarnya dialami oleh banyak orang lain seusiamu.
#ChangeMaker