Fimela.com, Jakarta Anak aktif cenderung pintar, benarkah? Centers for Diseas Control atau Pusat Pengendalian Penyakit mencatat persentase sekolah dasar yang punya pendidikan jasmani harian adalah 3,6 persen. Hal itu sekaligus cerminan langsung dari Amerika terhadap peran lembaga pendidikan dalam perkembangan fisik; sekolah adalah untuk otak, bukan tubuh.
Sementara acefitness.org menuliskan sistem pendidikan berkinerja terbaik di negara seperti Finlandia mendedikasikan sebanyak 75 menit per hari untuk aktivitas fisik. Sementara Amerika memberi mandat hanya sekitar 100 menit per minggu.
Hasilnya, pada tahun 2014, Amerika berada di peringkat 26 dari 34 negara dalam mata pelajaran matematika dan ranking 17 dalam membaca serta 21 untuk sains. Sementara dalam periode waktu yang sama, Finlandia menduduki peringkat 1 dalam sains dan 2 untuk matematika dan membaca.
Tentu bagi Amerika hal tersebut adalah tidak menyenangkan bagi negara dengan sumber daya ekonomi luar biasa. Dan sudah waktunya mengakui jika perkembangan otak dan tubuh saling terkait sepanjang waktu terutama di usia muda.
Dengan memberikan akses anak-anak untuk lebih aktif bergerak. Akan meningkatkan kebugaran fisik dan kinerja kognitif mereka.
What's On Fimela
powered by
Bagaimana menggerakkan tubuh dapat meningkatkan kemampuan otak muda?
Di bawah ini adalah 3 mekanisme utama di mana aktivitas fisik memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak.
Esai tahun 2010 oleh penelitia Columbia Charles Basch menguraikan bagaimana olahraga membantu menjaga aliran darah yang optimal ke seluruh tubuh. Ini tidak hanya memberikan otak oksigen yang cukup untuk fungsi yang dioptimalkan, tetapi juga mendorong pertumbuhan di sel otak.
Para peneliti di University of British Columbia menemukan bahwa latihan aerobik secara teratur dalam meningkatkan ukuran hipokampus, bagian otak yang terlibat dengan memori dan pembelajaran verbal.
Sementara itu, dalam buku Dr. John Ratey, Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain, penelitian tentang hubungan antara aktivitas fisik dan perkembangan otak terungkap. Olahraga membantu melepaskan protein yang disebut Brain Derived Neurotropic Factor atau BDNF.
BDNF membantu membangun dan memelihara sirkuit sel otak, meningkatkan kecepatan sinyal otak serta kesehatan neuron. Peningkatan aliran darah, pertumbuhan sel, ukuran otak, dan kecepatan sinyal yang dihasilkan dari aktivitas fisik yang meningkat dapat memicu otak untuk konsentrasi, perilaku, pemrosesan informasi, dan memori yang lebih baik.
Semuanya sangat penting dalam meningkatkan kinerja akademis. Ternyata berkeringan adalah bagian penting untuk menjadi lebih pintar!
Terakhir, Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Olahraga dan Jasmani merekomendasikan 60 menit perh hari aktivitas fisik dan 150 menit per minggu pendidikan jasmani instruksional untuk anak-anak SD untuk mengoptimalkan dampak positif dan aktivitas fisik mereka.