Fimela.com, Jakarta Ada suka duka tersendiri saat merawat anak kucing. Terhibur dengan tingkah lakunya yang super imut, tapi tak jarang pemilik kitten ikutan pusing saat waktunya memberi makan. Sejak lahir hingga berusia 4-5 minggu, anak kucing masih bergantung pada susu induknya. Seiring pertumbuhannya, anak kucing butuh nutrisi yang lebih banyak dibandingkan kucing yang sudah dewasa.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang besar, anak kucing sebenarnya sudah bisa diberi makan dry food di usia 6 minggu. Tapi sebelum memberikannya, pertimbangkan beberapa hal berikut ini.
Bantu Adaptasinya
Jangan langsung beralih dari susu ke pola makan padat. Setelah anak kucing berusia 3-4 minggu, coba menyiapkan makanan anak kucing dengan tekstur yang lembek. Caranya, campurkan air hangat dan makanan kering atau kalengan, dengan perbandingan 1:3 sehingga menyerupai bubur. Selama satu atau dua minggu ke depan, kurangi jumlah air secara bertahap dan tingkatkan jumlah makanan setiap hari untuk membantu transisi ke makanan kering.
Berikan Kesempatan agar terbiasa
Beri anak kucing kesempatan untuk terbiasa dengan makanannya, Awalnya mungkin seperti sedang bermain-main, bahkan melangkah masuk ke dalam wadah makanan. Jangan langsung kehilangan kesabaran, ingat jika anak kucing menganggap semuanya sebagai mainan dan baru saja mengenal konsep makan. Sediakan saja kain lembab untuk memastikan anak kucing tetap hangat dan kering.
Jika belum berhasil, sebaiknya hindari membiarkan sisa makanan selama beberapa jam di wadahnya. Selain tinggi risiko kontaminasi bakteri yang dapat memicu gangguan kesehatan, anak kucing pun jadi gampang kehilangan nafsu makannya.
Perhatikan Nutrisinya
Ada banyak pilihan makanan untuk anak kucing, tapi yang terbaik tentunya yang diformulasikan khusus untuk usianya. Selain tinggi kandungan protein untuk mendukung pertumbuhannya, pilih yang sarat akan kalsium, magnesium, fosfor, seng, dan zat besi untuk membantu membangun tulang dan gigi yang kuat. Cari juga cat food yang mengandung lebih banyak vitamin C dan vitamin E untuk memperkuat sistem kekebalan anak kucing.
Frekuensi Makan Anak Kucing
Berat anak kucing bisa dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Untuk mendukung pertumbuhan super cepat dan tingkat aktivitas yang tinggi, anak kucing butuh asupan energi tiga kali lipat dari kebutuhan energi kucing dewasa.
Kebutuhan energi yang tinggi ini akan sulit dipenuhi dalam satu kali makan saja. Jennifer Larsen, DVM, PhD dari Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran Hewan di Universitas California, Davis menyarankan pemilik anak kucing untuk memberinya makan 3-4 kali sehari dan jangan lupa berikan air minum yang cukup.
Keuntungan Memberikan Dry Food
Di pasaran, ada 2 jenis makanan kucing yaitu dry food dan wet food. Selain mempertimbangkan kesukaan anak kucing, memberikan makanan kering ternyata punya beberapa kelebihan. Mulai dari masa simpan yang lebih lama, membantu menghilangkan plak dari gigi anak kucing, mudah dikunyah dan ditelan, serta memudahkan pemberian makanan sesuai porsinya.
Tak perlu bingung memilih cat food berkualitas, saat kitten sudah menjadi kucing dewasa kelak, atau misalnya kamu di rumah punya kucing dewasa lain, yuk berikan Muezza yang bakal menyediakan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Selain itu bisa juga untuk membantu memberikan cukup energi dan mempertahankan keindahan bulunya. Terbuat dari bahan alami, ada 4 variasi rasa yang bisa dipilih yaitu Mackerel Flavor, Ocean Fish Flavor, Tuna Flavor, dan Salmon Flavor.
Asyiknya lagi, Muezza ini juga sudah mendapat sertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand. Tunggu apalagi? Segera berikan makanan kucing terbaik dari Muezza yang bisa dibeli di Shopee maupun Tokopedia.