Fimela.com, Jakarta Sariawan menjadi penyakit mulut yang sering terjadi pada anak-anak atau dewasa. Sariawan memang tidak termasuk ke dalam penyakit yang serius, maka perawatannya kerap dianggap sepel.
Namun, sebaiknya kita tetap waspada dan tahu membedakan apakah itu sariawan atau kanker. dr. Rusmawati, Sp.PM mengatakan kedua penyakit tersebut dapat dibedakan dengan waktu penyembuhan tingkat kesakitan, lokasi sariawan, meraba sekitar luka serta melihat perubahan warna ada bercak putih dan merah atau tidak di rongga mulut.
dr. Rusmawati juga menambahkan, gejala kanker sendiri yakni,
1. Sariawan lebih dari 1 bulan
2. Rasa sakit di rongga mulut yang tidak sembuh,
3. Pembengkakan pada dagu akibat pembengkakan kelenjar limfa submandibular,
4. Adanya rasa ganjal di tenggorakan yang tidak hilang,
5. Kesulitan mengunyah dan menelan, gigi goyang/tanggal di sekitar tumor,
6. Benjolan pada leher, penurunan berat badan dan bau mulut.
"Kalau bau mulut ketika ada kanker itu lebih bau dari biasanya. Tentu kita bisa tahu bau biasa dengan bau mulut yang sangat berlebihan," ujarnya dalam acara Kalbe Edukasi Kesehatan Mulut.
Kanker mulut memang masih terbilang jarang terjadi di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tercatat 5,6 persen dari total kasus kanker. Akan tetapi, diperkirakan akan meningkat 21,5 persen di tahun 2020 akibat kurangnya deteksi dini dan gejala yang kerap diabaikan.
What's On Fimela
powered by
Gerakan Sa-Mu-Ri
Menghindari sariawan dan kanker mulut, dr. Rusmawati membagikan kiat dalam menjaga kesehatan mulut. Salah satunya dengan melakukan gerakan Sa-Mu-Ri.
Sa-Mu-Ri atau periksa mulut sendiri adalah gerakan yang terdiri dari beberapa langkah yaitu cuci tangan hingga bersih, berdiri di depan cermin, periksa bibir bagian atas dan bawah, periksa gusi atas dan bawah, periksa pipi bagian kanan dan kiri.
“Periksa lidah bagian atas dan bawah, periksa rongga mulut atas dan bawah, periksa lidah sisi kanan dan kiri serta periksa kelincahan, kekakuan dan pergerakan lidah.”
#changemaker