Fimela.com, Jakarta Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu mencegah virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Namun tahukah sahabat Fimela jika mencuci hidung tak kalah penting untuk menjaga kebersihan?
Terdengar sepele namun cuci hidung banyak diabaikan banyak orang, padahal hidung menjadi gerbang utama masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh lho.
Selain menghalau virus, cuci hidung bermanfaat membersihkan dari debu, mengencerkan lendir yang kental, melembapkan rongga hidung, hingga mengurangi pembengkakan akibat radang.
dr. Maria Charlotte Saleh juga mengatakan cuci hidung juga memberishkan lendir agar tidak membuat sesak. "Lendir membuat sulit tidur dan mengganggu pengaturan nafas ketika olahraga, dengan cuci hidung secara rutin maka masalah lendiri tersebut teratasi," ujar dr. Charlotte.
What's On Fimela
powered by
Cara mencuci hidung
Lalu bagaimana cara mencuci hidung dengan benar? dr. Lati Melati SpTHT menyampaikan lewat akun Instagram, cuci hidung merupakan tindakan menyemprotkan cairan steril (biasanya NaCl 0,9%) ke dalam lubang hidung.
Caranya pun mudah, Tuangkan larutan NaCL ke suatu wadah yang bersih. Agar mudah menuangkannya, gunakan transofix. Sisa cairan bisa dapat disimpan dan tetap steril. Sambungkan transofix ke botol cairan infus mengandung NaCl.
Ambil larutan NaCl menggunakan spuit tanpa jarum. "Alat spuit perlu dibersihkan, minimal dengan membilas dengan air mengalir, disimpan di tempat kering. Diganti bila karet di dalam tuas pendorong sudah mulai 'macet'," ujarnya dr. Lati.
Tundukkan dan miringkan kepala (hidung kanan kepala miring ke kanan, dan sebaliknya). Posisi spuit lurus ke dalam lubang hidung, mulut dibuka, tahan napas. Semprotkan cairan ke dalam rongga hidung. Lakukan di ruang tertutup.
Pastikan seluruh ujung spuit masuk menutupi lubang hidung tanpa bocor, buka mulut, dan semprotkan sekaligus tanpa ragu.
Kemudian bersihkan hidung dari lendir, bila merasa nyeri berarti teknik pencucian ada yang salah. Lakukan minimal 1x sehari. Untuk bayi dosisnya kira-kira 5cc, balita 10 cc, sedangkan orang dewasa 20-50 cc.
Lalu bagaimana cara mencuci hidung dengan benar? dr. Lati Melati SpTHT menyampaikan lewat akun Instagram, cuci hidung merupakan tindakan menyemprotkan cairan steril (biasanya NaCl 0,9%) ke dalam lubang hidung.
Caranya pun mudah, Tuangkan larutan NaCL ke suatu wadah yang bersih. Agar mudah menuangkannya, gunakan transofix. Sisa cairan bisa dapat disimpan dan tetap steril. Sambungkan transofix ke botol cairan infus mengandung NaCl.
Ambil larutan NaCl menggunakan spuit tanpa jarum. "Alat spuit perlu dibersihkan, minimal dengan membilas dengan air mengalir, disimpan di tempat kering. Diganti bila karet di dalam tuas pendorong sudah mulai 'macet'," ujarnya dr. Lati.
Tundukkan dan miringkan kepala (hidung kanan kepala miring ke kanan, dan sebaliknya). Posisi spuit lurus ke dalam lubang hidung, mulut dibuka, tahan napas. Semprotkan cairan ke dalam rongga hidung. Lakukan di ruang tertutup.
Pastikan seluruh ujung spuit masuk menutupi lubang hidung tanpa bocor, buka mulut, dan semprotkan sekaligus tanpa ragu.
Kemudian bersihkan hidung dari lendir, bila merasa nyeri berarti teknik pencucian ada yang salah. Lakukan minimal 1x sehari. Untuk bayi dosisnya kira-kira 5cc, balita 10 cc, sedangkan orang dewasa 20-50 cc.
#changemaker