Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.
***
Oleh: Suprihatiningsih
Setiap orang memiliki cerita yang indah dan lebih indah jika dituangkan. Untuk menggapai sebuah mimpi banyak jalan yang harus dilalui, termasuk jalan yang sulit. Namun di luar sana banyak orang yang berhenti di tengah jalan hanya karena menganggap jalan yang dilaluinya adalah jalan tersulit. Padahal kita hanya perlu melanjutkan, meski sulit terus saja berjalan. Siapa tahu langkah berikutnya adalah langkah yang membawa kita ke dalam kesuksesan. Berani melangkah adalah hal yang sangat indah. Aku sudah membuktikannya.
Menjadi seorang penulis adalah cita-citaku sejak kecil. Merupakan suatu kebanggan jika tulisanku bisa dibaca orang, untuk itu aku sangat berterima kasih kepada siapa pun yang sudah membaca tulisanku. Terima kasih untuk waktu dan kesediaannya membaca karya itu.
Aku sudah menulis sejak kecil, sejak usiaku 8 tahun. Menulis puisi, pantun, cerita dan sebagainya. Entah mengapa tapi aku selalu merasa bahwa menulis itu sebagai terapi diri, mendewasakan diri dengan bercerita kepada kertas dan diri sendiri. Setelah menulis aku selalu merasa mataku lebih terbuka, celah untuk bersyukur selalu bisa ditemukan. Tidak pernah ada penyesalan, namun selalu ada hikmah di belakang. Setiap pergantian kata, senyum selalu terselip sambil berkata, "Terima kasih, Aku, sudah berjuang sejauh ini. Sudah sekuat ini."
Menulis
Banyak orang yang menghina apa yang aku lakukan, dulu. Katanya apa gunanya menulis, buang waktu buang tenaga. Untuk menjadi seorang penulis aku mendalaminya di perkuliahan. Bisa berkuliah saja sudah sangat bahagia, aku jalani dengan semampuku.
Pulang pergi berjalan kaki dengan jarak rumah dan kampus sejauh 2 km. Sepanjang jalan terkena panas, terkadang hujan, aku jalani dengan senyum saja. Setiap pergantian langkah ada celah untuk tersenyum, menyiapkan tenaga untuk perkuliahan setelah berjalan 2 km. Sepanjang jalan juga terkadang banyak pandangan sinis, terkena air hujan akibat motor dan lain sebagainya. Tapi aku tidak menyesali apa pun itu, aku sangat bahagia menjalani semua proses itu.
Hingga akhirnya ada jalan untuk membukukan karyaku, ISBN pertama yang aku dapat sangat membahagiakan. Banyak orang tersenyum setelahnya. Banyak air mata terhapus setelah membaca buku itu. Banyak kebahagiaan menyertainya. Ini adalah awal kesuksesanku.
Aku semakin yakin untuk menjadi penulis. Intinya hanya perlu keberanian. Berani memulai, berani menjalaninya, berani bertahan, berani menyertakan hati di setiap prosesnya. Banyak orang yang tidak suka itu biasa, tetap lakukan apa yang kita cinta. Kita adalah motivator terbesar untuk melangkah, semangat itu perlu. Kalau lelah, istirahat sebentar, kemudian melangkah lagi.
#ChangeMaker