6 Cara Memantau Diabetes Mellitus selama Covid 19

Anisha Saktian Putri diperbarui 13 Nov 2020, 10:30 WIB

ringkasan

  • Riset Kesehatan Dasar menunjukkan sekitar 70% pasien diabetes melitus tidak terdiagnosis
  • Pasien kencing manis/Diabetes Mellitus dianjurkan untuk menjalani manajemen diabetes mandiri selama pandemi COVID-19

Fimela.com, Jakarta Menurut American Diabetes Association, penderita diabetes sangat rentan terhadap komplikasi serius yang ditimbulkan oleh infeksi virus. Sehubungan dengan virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19, penderita diabetes yang positif terjangkit COVID-19 cenderung mengalami gejala dan komplikasi parah, bahkan kematian jika kadar gula darah tidak terkontrol.

Ketua ADINKES, dr. M. Subuh, MPPM mengatakan, Riset Kesehatan Dasar menunjukkan sekitar 70% pasien diabetes melitus tidak terdiagnosis (mengetahui kasusnya), angka ini sangat tinggi untuk perlu manajemen deteksi ke depan. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, maka kondisi kesehatan penyandang diabetes bisa terus memburuk serta komplikasi penyakit akibat diabetes melitus akan semakin tinggi.

"Oleh karena itu penting bagi penderita diabetes dan tenaga kesehatan untuk menguasai manajemen diabetes selama pandemi COVID-19," ujarnya dalam Nutrifood, BPOM dan ADINKES Edukasi Tenaga Kesehatan Mengenai Manajemen Diabetes selama Pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kertanegara, Kalimatan Timur, dr. Martina Yulianti, Sp.PD., FINASIM., M.Kes menjelaskan, tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memonitor kondisi kesehatan pasien diabetes di masa pandemi ini. Manajemen diabetes yang dapat tenaga kesehatan lakukan agar kondisi pasien diabetes tetap terkontrol dan terhindar dari komplikasi serius COVID-19 adalah melakukan pemeriksaan gula darah minimal setahun sekali pada penduduk usia produktif 15-59 tahun, serta pada semua ibu hamil.

Di lain sisi, manajemen diabetes tidak terbatas pada tenaga kesehatan, namun juga harus dilakukan oleh penderita diabetes itu sendiri. Selama pandemi COVID-19, kesehatan pasien diabetes bisa memburuk dengan adanya perubahan pola hidup seiring dengan peraturan PSBB oleh beberapa pemerintah daerah. Kurangnya aktivitas fisik, diet tidak seimbang, level stres yang tinggi serta menurunnya kunjungan kontrol ke FKTP akibat pandemi juga dapat memperburuk kesehatan pasien diabetes.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Memantau Diabetes Mandiri Selama Covid-10

Waspada Diabetes pada Anak (Wavebreakmedia/Shutterstock)

Untuk itu, Ketua PERSADIA Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE pasien kencing manis/Diabetes Mellitus dianjurkan untuk menjalani manajemen diabetes mandiri selama pandemi COVID-19 dan harus beraktivitas serta tinggal di rumah saja. Beberapa hal yang dianjurkan dilakukan pasien adalah sebagai berikut :

1. Siapkan nomor telepon dokter atau tim medis untuk konsultasi berkala mengenai pengelolaan penyakit Diabetes Mellitus, antara lain tentang pengobatan, pemantauan gula darah, perubahan pada asupan makanan, aktivitas fisik, keluhan dan lain-lain.

2. Siapkan list obat dan dosisnya (termasuk vitamin dan suplemen).

3. Siapkan karbohidrat sederhana cepat serap seperti gula pasir, madu, selai manis, permen untuk menjaga jika mendadak kadar gula darah turun/hipoglikemi pada diabetesi yang berisiko gula darah turun karena sukar makan. Misalnya pada pasien lansia, pasien gangguan pencernaan atau penyakit-penyakit lain yang menimbulkan asupan makanan berkurang.

4. Siapkan strip dalam jumlah cukup untuk glukometer (alat periksa gula darah mandiri), terutama pasien-pasien dengan kadar gula darah naik-turun tidak stabil.

5. Siapkan stok obat-obat kencing manis tablet/insulin yang biasa dikonsumsi atau yang diresepkan dokter dalam jumlah cukup, minimal untuk 2 minggu ke depan.

6. Gunakan layanan telehealth atau telemedicine untuk konsultasi dokter dan pembelian obat jarak jauh, sehingga diabetesi tidak harus meninggalkan rumah. Kecuali kondisi fisik sangat menurun sehingga perlu pemeriksaan dokter di RS.

Head of Corporate Communication Nutrifood, Angelique Dewi mengatakan, penting bagi masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari diabetes, sedangkan bagi diabetesi diharapkan lebih waspada selama masa pandemi COVID-19. Baik orang tanpa diabetes maupun penderita diabetes dianjurkan untuk terus menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan tinggi serat, memperhatikan porsi dan waktu makan, serta membatasi GGL sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI.

"Selain itu, untuk mencegah risiko terinfeksi COVID-19, disarankan untuk menjaga kebersihan diri termasuk sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, beraktivitas di rumah saja, istirahat cukup, dan jaga jarak serta gunakan masker saat berada di tempat umum," ututp Angelique.

 

#changemaker