Ayah Kita Mungkin Tak Sempurna, tapi Dia yang Paling Banyak Berkorban untuk Kita

Endah Wijayanti diperbarui 12 Nov 2020, 09:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Seiring berjalannya waktu, usia kita pun bertambah. Seiring bertambahnya usia kita, orangtua kita pun semakin menua. Ayah kita yang dulu tampak gagah dan bisa berjalan dengan tegap, kini sudah mulai tampak lemah. Rambutnya yang dulu hitam lebat, kini sudah memutih dan menipis. Matanya yang dulu tampak bersinar terang, kini perlahan semakin meredup. Meskipun begitu, senyumannya masih sama, masih hangat seperti dahulu.

Ayah kita mungkin bukan sosok yang paling sempurna. Kita mungkin pernah mengeluh dan merasa kesal dengan beberapa sikap dan tindakannya. Bahkan kadang kita masih sering membandingkannya dengan sosok ayah yang lain. Ayah kita memang bukan manusia tanpa cela, tapi dia adalah sosok yang paling banyak berkorban demi kebahagiaan dan hidup kita.

Pengorbanan Seorang Ayah Tidak Pernah Sedikit

"There's no love greater than mothers love, and there's no greater sacrifice than what a father does for his kids."- Anurag Prakash Ray

Mungkin kita pernah mendengar bahwa cinta pertama seorang anak perempuan adalah sosok ayahnya. Ayah adalah sosok yang menjadi orang pertama yang melindungi kita. Mengorbankan banyak hal demi kebahagiaan dan kenyamanan kita. Pengorbanannya tak pernah sedikit. Selalu saja ada hal-hal yang berusaha ia berikan untuk kita, meski ia sendiri sedang kesulitan mengatasi banyak kekurangan.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kita Tak Bisa Menuntutnya untuk Sempurna, Sebab Kita Sendiri Bukan Anak Sempurna

Ilustrasi./copyright shutterstock

"Until we are grown we never fully realize how wonderful our father is. How kind he is and how wise. We simply take for granted each sacrifice he makes for us in his own loving way. But then we grow and finally learn how much his love really meant. And so this comes with all the thanks that you deserve and more. For there's no finer father than the one this greeting's for. Happy Father's Day with Love."- Anonymous

Semakin kita dewasa, kita kadang mulai mengoreksi hal-hal yang dilakukan oleh ayah kita. Kita sering protes bahkan kesal padanya karena bersikap aneh atau melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Kadang kita malah merasa yang lebih hebat darinya dalam beberapa hal. Namun, kita tak bisa menuntut ayah kita untuk menjadi sosok yang serba sempurna, sebab kita pun belum menjadi anak yang sempurna untuknya.

Ayah Kita Punya Cara Sendiri dalam Memberikan Cintanya

“The father who has selflessly poured himself into the life of his children may leave no other monument than that of his children. But as for a life well lived, no other monument is necessary.”― Craig D. Lounsbrough

Mungkin ayah kita bukan tipe ayah yang bisa dengan terbuka dan leluasa mengatakan betapa sayangnya ia pada kita. Dia mungkin bukan tipe ayah yang bisa selalu menguatkan kita dengan kata-kata penyemangat. Seorang ayah selalu punya cara sendiri dalam menghadirkan dan memberikan cintanya kepada kita. Di tengah semua kekurangan bahkan kesulitan hidupnya sendiri, dia tak pernah lupa untuk senantiasa memastikan kita dalam kondisi baik-baik saja. 

Ayah kita mungkin bukan sosok yang paling sempurna, tapi dia adalah seseorang yang paling banyak berkorban untuk hidup kita. Kita doakan semoga ayah kita selalu diberi kebahagiaan dan kesehatan. Semoga kita masih dan akan selalu punya kesempatan untuk membuatnya bahagia. 

#ChangeMaker