Perempuan Tangguh adalah Perempuan yang Mau Berjuang

Ayu Puji Lestari diperbarui 10 Nov 2020, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kami buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.

***

Oleh: Komang Ayu Astrini

Aku tak pernah menyesali takdir yang kumiliki. Terlahir ditengah keluarga Nelayan, yang serba kekurangan. Aku selalu aku syukuri ada rejeki di tengah-tengah keluarga kami yang mencukupi. Sejak SD, aku sama seperti anak-anak yang suka bermain, bedanya aku bersekolah menyambi sebagai pengasuh bibiku agar mendapat sedikit bekal sekolah. Tahu keluarga tak mampu, aku belajat mati-matian demi mengejar beasiswa berprestasi.

Setamatnya aku dari bangku SMA, Aku mendapat tawaran beasiswa di salah satu Universitas ternama di Bali. Beratnya adalah, jadwal kuliah yang tersedia di tempat ini sangat padat dan sulit ditempuh bagi mereka yang sedang menggeluti pekerjaan formal. Berpikir dua kali, hingga kuputuskan tak mengambilnya. Karena kondisi keuangan kami selalu kurang, sudah saatnya kini merantau bekerja. Mengapa? Agar aku bisa membantu dalam mencukupi kebutuhan keluargaku di kampung.

Enam tahun aku mengalah dengan keadaan, dengan kesungguhanku bekerja aku berhasil mendapat posisi yang bagus di Perusahaanku bekerja. Ku atur keuangan yang kumiliki dari hasil gaji bulanan dan usaha kue kering rumahan kecil-kecilan yang kujalani. Keperluan, kebutuhan pribadi, tabungan dan juga sedikit tabungan kusisihkan bagi orang tua dikampung.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Berjuang untuk Lebih Baik

ilustrasi perempuan tersenyum/Photo by Juliana Stein from Pexels

Dengan tabungan yang kumiliki, aku memberanikan diri untuk mendaftar di salah satu Perguruan Tinggi Favorit melalui Jalur Beasiswa Berprestasi. Beruntungnya nilai Akadmik ku memuaskan selama ini dan mampu menjadi pertimbangan yang baik sehingga lolos tahap seleksi hingga akhir.

Tiga setengah tahun aku menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi dengan memperoleh gelar Sarjana juga bonus Predikat Cumlaude tak hanya membuatku amat sangat bersyukur. Kedua orang tuapun tak mampu berkata-kata akan kerja kerasku selama merantau ini.

Kini aku bisa terbebaskan dari Pekerjaan Formal karena kegigihanku dalam merintis bisnis Kue kering rumahan kecil-kecilan bersama teman satu asramaku dulu. Dan seluruh rejeki yang kudapat bisa memenuhi biaya hidupku dan keluarga hingga berkecukupan.

Tak ada Perempuan yang tak bercita-cita hidup bahagia, berkecukupan juga mapan. Namun itu semua juga bergantung pada garis takdir kita sendiri. Apabila Kita tak berada pada harapan, maka jalannya adalah Kita kerja keras, Berusaha dan selalu bersikap SADIS (Sabar Disiplin).

Terlahir sebagai perempuan adalah anugerah. Dan perempuan generasi kini harus mampu menepis stigma miring yang ada. Mereka menajdi kuat karena belajar dari kelemahannya, mereka berbakat karena ketekunannya dan Menjadi cerdas karena belajar dari ketidaktahuannya. Jadilah perempuan yang tangguh agar bisa memapankan diri dan menghadapi masa depan walau harus berjuang sendiri.

#ChangeMaker