10 Cara Melatih Mental Anak Agar Berani

Anisha Saktian Putri diperbarui 06 Sep 2024, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Anak yang kuat secara mental dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dunia di masa depan. Untuk lebih jelasnya, kekuatan mental bukanlah tentang bertindak dengan kekerasan atau emosi. Bukan juga tentang bersikap tidak baik atau bertindak menantang. Sebaliknya, anak-anak yang kuat secara mental akan menjadi pribadi yang tangguh menghadapi berbagai masalah dan memiliki keberanian serta kepercayaan diri untuk mencapai keinginan tau tujuan hidup di masa depan.

Anak-anak yang kuat secara mental mampu mengatasi masalah, bangkit kembali dari kegagalan, dan mengatasi kesulitan.

Lalu bagaimana cara melatih mental anak agar berani? Berikut paparanya, melansir verywell family.

1. Ajarkan Keterampilan Khusus

Disiplin harus tentang mengajar anak-anak untuk berbuat lebih baik di lain waktu, tidak membuat anak menderita karena kesalahannya. Gunakan konsekuensi yang mengajarkan keterampilan khusus, seperti keterampilan memecahkan masalah, kontrol impuls, dan disiplin diri. Keterampilan ini akan membantu anak belajar berperilaku secara produktif, bahkan ketika dia dihadapkan pada godaan, keadaan sulit, dan kemunduran yang sulit.

2. Biarkan Anak Membuat Kesalahan

Ajari anak bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran sehingga dia tidak merasa malu atau malu melakukan kesalahan.

3. Ajarkan Ubah Pikiran Negatif

Ajari anak untuk mengubah pikiran negatif agar dia bisa berpikir lebih realistis.

2 dari 3 halaman

4. Tunjukkan kepada Anak Bagaimana Menghadapi Ketakutan

ilustrasi ibu dan anak/copyright from Shutterstock

Jika anak menghindari sesuatu yang menakutkan, dia tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan diri yang dia butuhkan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman. Apakah anak takut kegelapan, atau dia takut bertemu orang baru, bantu anak menghadapi ketakutannya selangkah demi selangkah. Dukung dia, puji usahanya, dan beri dia penghargaan karena berani dan dia akan belajar bahwa dia adalah anak yang cakap yang bisa melangkah keluar dari zona nyamannya.

5. Biarkan Anak Merasa Tidak Nyaman

Meskipun tergoda untuk membantu seorang anak setiap kali dia berjuang, menyelamatkannya dari kesusahan akan memperkuatnya bahwa dia tidak berdaya. Biarkan anak kalah, biarkan dia merasa bosan, dan tekankan bahwa dia bertanggung jawab meskipun dia tidak menginginkannya. Dengan dukungan dan bimbingan, perjuangan dapat membantu anak membangun kekuatan mental.

6. Bangun Karakter

Anak-anak membutuhkan kompas moral yang kuat untuk membantu mereka membuat keputusan yang sehat. Bekerja keras untuk menanamkan nilai-nilai pada anak.Misalnya, tekankan pentingnya kejujuran dan kasih sayang, daripada menang dengan segala cara.

7. Jadikan Syukur sebagai Prioritas

Syukur adalah obat yang bagus untuk mengasihani diri sendiri dan kebiasaan buruk lainnya yang dapat mencegah anak menjadi kuat secara mental. Bantu anak memastikan semua hal baik di dunia, sehingga bahkan di hari-hari terburuknya, dia akan melihat bahwa dia memiliki banyak hal untuk disyukuri. Rasa syukur dapat meningkatkan suasana hati anak dan mendorong pemecahan masalah secara proaktif.

3 dari 3 halaman

8. Tegaskan Tanggung Jawab Pribadi

Credit: Shutterstock.

Membangun kekuatan mental melibatkan penerimaan tanggung jawab pribadi. Koreksi anak jika dia mencoba menyalahkan orang lain atas cara berpikir, perasaan, atau perilakunya.

9. Ajarkan Keterampilan Regulasi Emosi

Jangan menenangkan anak saat dia marah atau menghiburnya setiap kali dia sedih. Alih-alih, ajari dia cara menangani emosi yang tidak nyaman sendiri, sehingga dia tidak bergantung pada orang tua untuk mengatur suasana hatinya.

10. Beri contoh

Menunjukkan kepada anak bagaimana menjadi kuat secara mental adalah cara terbaik untuk mendorongnya mengembangkan kekuatan mental. Bicarakan tentang tujuan pribadimu dan tunjukkan kepada anak bahwa orang tua sedang mengambil langkah untuk menjadi lebih kuat.

#changemaker