Fimela.com, Jakarta Dampak pandemi COVID-19 membuat sebagian masyarakat harus kehilangan sumber penghasilan utama dan banting setir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga terjadi di tiga desa di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang mayoritas warganya memiliki keahlian sebagai penjahit.
Berkurangnya pesanan membuat masyarakat harus kembali ke ladang untuk bercocok tanam. Hingga akhirnya, Hanna Suhardi lewat bisnis yang ia digeluti berhasil menghidupkan kembali desa penjahit di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
[bacajuga:Baca Juga](2673322 4403910 4399260)
Melalui bisnis ShoppingShoess, Hanna Suhardi memberdayakan kembali banyak mitra penjahit di daerah dan kini menggantungkan hidupnya pada bisnis yang ia bangun.
Hanna Suhardi merupakan pemilik toko online ShoppingShoess yang menjajakan sepatu perempuan dan tas pria. Keterbatasan menyewa tempat membuat Hanna memilih berjualan melalui marketplace. Diawali edngan menjual sepatu pedagang lain lima tahn lalu, kini Hanna mampu memproduksi tas sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
What's On Fimela
powered by
Banyak tantangan yang ditemui para penjahit
Dengan membaca tren dan modal pengetahuan soal desain, Hanna memberdayakan lebih dari 100 orang penjahit dari dua desa di Jawa Barat dan satu desa di Jawa Tengah. Para penjahitnya mampu memenuhi kebutuhan konsumen hingga 9000 pesanan setiap bulannya.
“Saat bisnis saya mulai berkembang dan order semakin banyak, saya mulai mencari mitra yang bisa mendukung pasokan. Setelah mencari-cari secara intensif, saya menemukan tiga desa yang mayoritas penduduknya adalah penjahit konveksi," cerita Hanna.
Hanna sendiri menemukan bahwa masyarakat di tiga desa tersebut saat ini sedang mengalami kesulitan karena berkurangnya pesanan sehingga perekonomian para penjahit di desa tersebut menjadi sulit. Akibatnya, meski mereka ingin mencoba mandiri, mereka kesulitan mendapatkan kredit permodalan dari bank karena tingginya tingkat kredit macet. Sehingga Hanna memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai mitra untuk menggerakkan perekonomian di desa tersebut sesuai dengan keahlian masyarakatnya.
Sebagian besar penjahit memang memiliki pengalaman untuk mengerjakan ratusan pesanan dari konveksi sebelum pandemi. Dengan keahlian yang mereka miliki, kualitas barang yang dihasilkan tidak kalah saing dengan produk impor.
Fokus di marketplace
Menyadari banyak orang yang bergantung pada usahanya, Hanna memilih fokus pada pengembangan marketplace yang menjadi sarananya berjualan. Mengandalkan fitur yang ada di marketplace, Hanna bisa memahami strategi bisnis yang tepat untuk mengembangkan usaha yang kini ia jalankan.
“Saya sangat bersyukur Lazada menyediakan berbagai fitur dan program yang membuat saya semakin memahami bagaimana cara berjualan di ranah online secara optimal. Saya berharap seiring dengan meningkatnya usaha, saya dapat memberdayakan lebih banyak orang lainnya agar kita bisa terus bertahan dan tumbuh bersama meski di tengah situasi sulit saat ini,” tutup Hanna.
Pahlawan modern di masa kini tidak harus dengan mengangkat senjata. Hanna telah menjadi pahlawan ekonomi untuk komunitas di desa penjahit dan masyarakat sekitarnya. Bagaimana dengan kamu?
Simak video berikut ini
#changemaker