Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.
***
Oleh: Mahartika Ryantari
Hidup itu digambarkan sebagai roller coaster, up and down. Ada kalanya kita di atas dan ada saatnya juga di bawah. Ya, dan aku setuju dengan pernyataan itu. Namaku Tika, perempuan 20 tahunan yang lahir dan besar di salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Aku hidup sederhana dari kecil, orangtuaku selalu mengajarkan agar aku berusaha sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan tanpa mengandalkan bantuan orang lain.
Tahun 2019 lalu menjadi titik balik bagiku. Bagaimana tidak, cobaan demi cobaan datang padaku, mulai dari aku kehilangan kakekku, kemudian dalam 6 bulan nenekku menyusul. Aku yang dipecat secara sepihak oleh atasanku, hingga orang yang menyebut dirinya "calon suamiku" pergi meninggalkan aku tanpa alasan yang jelas. Tahun 2019 bagiku adalah tahun yang sangat kelam, tahun yang penuh kesedihan dan menguras emosi.
Setelah aku menghabiskan waktu bertahun tahun untuk bekerja, tiba tiba saja aku dipecat secara sepihak tanpa penjelasan apapun dari atasanku. Mereka tak menjelaskan alasan apa yang membuat aku dikeluarkan, katanya, aku tidak memenuhi target. Padahal beberapa menit sebelumnya aku dipanggil kantor personalia, aku pontang panting naik turun tangga membuka ratusan dokumen penting dan berusaha menyelesaikan pekerjaanku sesempurna mungkin. Hal yang paling membuatku tak habis pikir adalah gajiku ternyata dipotong seperempat dari gaji pokok selama satu bulan, artinya aku sudah lama dipecat, tapi kenapa aku baru diberi tahu? Sedangkan mereka masih saja menyuruhku untuk bekerja.
Aku bingung setengah mati, aku harus tetap kuliah, tapi bagaimana jika aku saja tidak punya penghasilan sendiri? Aku tidak mungkin minta orang tuaku untuk membayar kuliahku, meskipun mereka tetap bersikukuh membayarnya, katanya daripada aku tidak jadi kuliah.
Bangkit dari Semua Keterpurukan
Aku berusaha keras mencari solusi. Di saat pikiranku sudah mulai tenang, aku ditinggalkan oleh lelaki yang sangat aku cintai, lagi lagi secara sepihak, tanpa ada penjelasan. Hidupku hancur berkeping-keping, aku tidak bisa tidur, bahkan menelan sesuap nasi. Cobaan ini terlalu berat bagiku, sampai terlintas di pikiranku untuk mengakhiri saja hidupku.
Hari hari berlalu dengan sangat berat, setelah melalui ratusan malam panjang penuh darah dan air mata, satu pertanyaan muncul di kepalaku, "Apakah aku harus menjalani hidupku terus menerus begini?"
Aku sadar bahwa masa laluku yang kelam tidak dapat diubah, tapi masa depanku yang cerah masih bisa aku usahakan sebaik mungkin. Aku mulai mengobati sendiri luka lukaku, mulai berkonsultasi pada sahabat sahabatku, bertukar cerita dengan mereka, dan berusaha memahami sisi lain kehidupan orang orang yang terlihat sempurna di mataku.
Dari situ, aku jadi tahu apa itu sebuah perjuangan dan roda kehidupan yang harus dilalui oleh setiap manusia. Banyak yang harus dibahagiakan, banyak yang harus dibanggakan, aku harus bangkit dari keterpurukan. Banyak hal dari hidup yang bisa disyukuri, dan banyak juga hal yang harus kita jalani sesuai arus, bisa jadi cobaan ini memang bentuk pendewasaan bagiku, dan aku sangat bersyukur bisa melewatinya.
Masih banyak hal bermanfaat yang bisa aku lakukan tanpa harus sedih terus menerus merenungkan yang sudah hilang. Kadang justru karena kehilangan, kita jadi manusia yang lebih baik, kehilangan tidak selalu menyakitkan, tetapi juga bisa menumbuhkan.
#ChangeMaker