Fimela.com, Jakarta Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan pada 2013 sebanyak 39% penderita penyakit jantung di Indonesia berusia kurang dari 44 tahun. 22% di antaranya berumur 15-35 tahun yang merupakan masa fisik produktif dalam kehidupan manusia.
Jumlah penderita penyakit jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45-65 tahun, yakni sebesar 41%. Selisih yang tak berbeda jauh antara usia 45 tahun ke bawah dan 45 tahun ke atas menegaskan bahwa tren risiko penyakit jantung menyerang usia produktif semakin meningkat.
Yayasan Jantung Indonesia pun terus mengajak generasi muda untuk memahami pentingnya pencegahan penyakit jantung dan kardiovaskular. Generasi muda dihadapkan pada tantangan dengan berbagai masalah kesehatan. Di antaranya adalah gaya hidup tak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang bergerak, makanan yang tidak sehat dan proposional menyebabkan penyakit. Salah satunya jantung.
Diharapkan generasi muda bisa menjadi smart influencer di lingkungan keluarga, tempat kerja, tempat tinggal, maupun sekolah.
What's On Fimela
powered by
Solusi pencegahan penyakit jantung
“Biasanya orang tidak menyadari bahwa dia menderita penyakit karena keluhannya tidak khas atau tidak terasa. Mereka baru akan menyadari kalau menderita penyakit jantung setelah mengalami serangan hebat. Untuk itu salah satu cara utama untuk mencegah penyakit jantung selain menjaga pola hidup sehat adalah dengan deteksi awal melalui medical checkup”, ujar dr. Vito A. Damay, SpJP (K), Mkes, FIHAA, FICA, FAsCC.
Risiko penyakit jantung ini bisa dihindari selama menjauhi pemicunya. Dimulai dari mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Seperti tidak merokok, beraktivitas fisik secara rutin, menjalani diet sehat, dan mengkampanyekan gaya hidup sehat melalui kegiatan positif di lingkungan sekitar.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting untuk menghindari diri dari penyakit jantung.
Simak video berikut ini
#changemaker