Dampak Buruk Menggunakan Sulfat untuk Rambut

Annissa Wulan diperbarui 10 Nov 2020, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sulfat merujuk pada jenis bahan pembersih, surfaktan yang mengandung sulfat. Surfaktan adalah bahan kimia yang secara efektif menghilangkan kotoran dari permukaan.

Sulfat bekerja untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan penumpukan produk apapun pada rambut. Bahan utamanya sering ditemukan dalam produk kecantikan dan rumah tangga, seperti sampo, sabun mandi, deterjen, dan pasta gigi.

Ada banyak jenis sulfat, namun yang paling populer adalah natrium lauril sulfat (SLS) dan natrium lauret sulfat (SLES). Sulfat dulunya adalah bahan pokok dalam produk kecantikan sejak tahun 1930-an, terutama untuk rambut.

2 dari 3 halaman

Dampak buruk penggunaan sulfat

Ilustrasi Warna Rambut Caramel Brown Credit: unsplash.com/Henri

Namun di tahun 90-an, sulfat ditemukan dapat menyebabkan kanker. Komponen yang ditemukan dalam sulfat dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi pemilik kulit sensitif dan kering.

Sulfat dapat menyebabkan efek samping, seperti kekeringan, jerawat, dan kemerahan. Sulfat juga tidak bagus untuk lingkungan, berdampak pada perubahan iklim.

Sulfat yang mengandung surfaktan, membantu membersihkan rambut dengan mengikat kotoran dan penumpukan produk. Ini membuat batang rambut bersih, untuk mengikat produk dengan lebih baik.

3 dari 3 halaman

Sulfat boleh digunakan dalam takaran tertentu

Ilustrasi rambut sehat karena tidak keramas setiap hari. (Foto: unsplash.com)

Masalahnya, sulfat dapat menghilangkan minyak alami rambut. Selain itu, sulfat juga dapat mengiritasi kulit kepala, sehingga orang yang rentan dengan rambut kering, sebaiknya menghindari sulfat.

Sebenarnya, tergantung pada berapa banyak jumlah sulfat di dalam suatu produk yang kamu gunakan. Buat kamu yang memiliki rambut tipis dan berminyak, sulfat dapat membantu mengontrol penumpukan minyak dan membuat gaya rambut bertahan lebih lama.

#ChangeMaker