Fimela.com, Jakarta Tak hanya dikenal dengan resort kelas dunia ataupun destinasi wisata yang menunjang gaya hidup kaum urban saja. Tapi ternyata, Bali juga memiliki potensi lain yang jarang diketahui oleh para pengunjung, khususnya turis domestik.
Ya, Bali juga menjadi tujuan wisata medis. Hal ini diungkapkan oleh Putu Deddy Suhartaan, General Manager Medical Toursm Board (IMTB) Bali Nusra, mengatakan jika Bali berpotensi dikembangkan menjadi tujuan wisata medis karena memiliki sumber daya yang mumpuni. Tercatat 280 rumah sakit di Bali sudah terakreditasi paripurna, sementara 30 rumah sakit sudah terakreditasi internasional.
Dikutip dari Liputan6.com, Dan ada satu rumah sakit yang sudah disertifikasi ACHS, Australian Council Health Service. Satu-satunya di Indonesia," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (3/11/2020).
What's On Fimela
powered by
Destinasi medis sembari berlibur
Menurut Deddy, Bali sejak peristiwa Bom Bali I dan II hingga sebelum pandemi Covid-19, terus membenahi diri, khususnya dalam aspek layanan kesehatan. Maka, tak heran bila banyak warga asing yang bersedia mencoba layanan medis sembari berlibur di Pulau Dewata.
Jenis layanan kesehatan yang diakses wisatawan Bali beragam, tetapi yang utama adalah layanan dosmetik, baik untuk bedah plastik, face implant, face lift, liposuction, hingga yang bersifat non-invasif seperti suntik botox, filler, dan thread lift. Jumlahnya bisa mencapai 60 pasien per bulan dengan pendapatan mencapai Rp1,2 miliar.
"Tapi saat itu, masing-masing rumah sakit bergerak sendiri, secara sporadis. Yang akan kita lakukan sekarang adalah untuk koordinasikan, kolaborasikan, karena rumah sakit memang memiliki fasilitas layak dijual, biasa dengan pasien asing juga. Dikombinasikan dengan hotel," kata Deddy.
Menyasar turis domestik
Tahun lalu, Australia, Tiongkok, dan India merupakan tiga teratas pelanggan wisata medis di Bali. Tetapi, pandemi tak memungkinkan wisatawan asing mengunjungi pulau tersebut sehingga IMTB pun menggeser sasaran ke wisatawan domestik.
"Apalagi kalau sekarang dipromosikan atau digaungkan untuk domestik. Potensinya ada. Mereka yang sering ke keluar negeri untuk mengecek kesehatannya, mau enggak mau kan nggak bisa ke luar," kata Deddy.
Rencananya, IMDB akan mempertemukan antara buyer dan seller wisata medis Bali di Jakarta. Pertemuan offline tersebut bakal digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Masing-masing calon peserta diwajibkan melampirkan hasil rapid test sebelum acara berlangsung untuk keamanan jalannya acara.
#ChangeMaker